IAS Siap Jadi Cawawali Makassar, Direktur IPI: Sebaiknya Jadi King Maker di 2020
Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar masih setahun lagi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru memulai tahapan akhir 2019 ini.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar masih setahun lagi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru memulai tahapan akhir 2019 ini.
Sejumlah figurpun sudah bersosialisasi. Wali Kota Makassar (2004-2014) Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dikabarkan menyatakan niatnya mencalonkan diri sebagai wakil wali kota periode 2020-2025.
"Tadi saya di Lapas (Gunung Sari), Pak IAS tersenyum saat ditantang para loyalisnya untuk maju sebagai wakil wali kota," kata staf khusus IAS Muhammad Nazril, dalam pesan singkat yang dikirim ke Tribun, Senin (3/6/2019) sore.
Terpilih Kali Kedua, Ini Profil Legislator Terpilih DPRD Sulsel Irfan AB
Kecelakaan di Maros, Seorang Warga Asal Gowa Meninggal Dunia saat Hendak Mudik ke Bone
Ilham kini menjalani bulan terakhir sebagai terpidana kasus dugaan penyalahgunaan wewenang di proyek air bersih PDAM Kota Makassar 2010-2013 lalu.
Menurut Nazril, jika tak ada aral melintang, mantan calon Gubernur Sulsel 2013-2015 ini akan mendapatian surat pembebasan dari KPK, 15 Juli 2019 mendatang.
Divonis penjara 4 tahun, setelah banding 2016 lalu, majelis hakim tak mencabut hak politik mantan Ketua DPD Golkar Sulsel (2011-2013) dan Mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel (2014-2016) itu.
Merujuk UU Pilkada, seorang yang pernah menjabat kepala daerah dua periode berturut-turut, tak bisa lagi mencalonkan diri sebagai kepala daerah, termasuk wali kota.
Namun UU itu, memungkinkan seorang mantan kepala daerah untuk ikut kontestasi Pilkada sebagai wakil. Mangutip Ilham, Nazril menyebutkan, Ilham hanya mengisyaratkan jika partai dan kelompok masyarakat menginginkannya ikut kontestasi, dia akan mempertimbangkan.
Prabowo Subianto Bertemu Presiden Jokowi Saat Lebaran? Ini Bocorannya
Baca: Asal Minangkabau, Dude Harlino Tak Bisa Mudik Lebaran 1440 H! Ini Alasan Suami Alyssa Soebandono?
"Kita lihat saja, kan bisa ji toh," kata Nazriel mengutip Ilham yang dia bezuk, sepanjang Minggu tadi.
Terkait niatnya itu, Direktur Eksekutif IPI Suwadi Idris Amir mengatakan bahwa selama hak politik pak IAS tak dijabut, tentu bisa maju.
Namun menurutnya, sebaiknya Pak IAS istirahat berpolitik. Tunggu 2024 baru tampil lagi diarena politik langsung.
"Sebaiknya Pak IAS dahulukan kader-kader mudanya seperti Daeng Ical, Zulkarnaen Paturuni, Cicu yang lebih segar. Sebaiknya Pak IAS jadi king Meker saja di 2020," kata Suwadi.(zis)
Laporan Wartawan tribuntimur.com/ Abdul Azis Alimuddin
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: