Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Jadi Dirut Telkomsel dan Trending Topic Google Siapa Emma Sri Martini? Ini Profilnya
Obligasi ini sendiri terdiri atas tiga seri yaitu, Seri A senilai Rp1,2 trilun berjangka waktu satu tahun dengan kupon sebesar 6,15 persen.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Telkomsel menetapkan Emma Sri Martini sebagai Direktur Utama, Rabu (29/5/2019)
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Emma Sri Martini resmi memimpin operator telekomunikasi terbesar di Indonesia tersebut
Dilansir dari Tribunnews, dalam RUPST, Emma Sri Martini, didapuk menjadi Direktur Utama
Ia juga menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan tertinggi di Telkomsel.
Emma menggantikan direktur utama sebelumnya, Ririek Adriansyah yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Telkom Tbk, induk dari Telkomsel.
Melalui keputusan pemegang saham, PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom) dan Singapore Telecommunications Ltd. (SingTel) selaku pemegang saham Telkomsel melakukan penyegaran beberapa jajaran direksi.
Penetapan susunan baru direksi Telkomsel sejalan dengan strategi Telkomsel dalam melanjutkan transformasi perusahaan menjadi digital telco company yang siap mengakselerasi negeri dengan mengembangkan ekosistem digital di Indonesia.
Atas hal tersebut, Emma Sri Martini menjadi trending topic google, Rabu (29/5/2019).
Siapa dia?
Dilansir dari berbagai sumber, Emma Sri Martini sebelumnya adalah Presiden Direktur di PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sejak 23 Februari 2009.
Martini bertugas mengawasi keseluruhan operasi PT Sarana Multi, termasuk pengembangan strategi jangka panjang dan memastikan kepatuhan ketat terhadap praktik tata kelola perusahaan yang baik di semua operasi.
Sebelumnya, Ia menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Dukungan di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dari 2004 hingga 2009, Komisaris di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama dari 2004 hingga 2009.
Dia menjabat sebagai Wakil Presiden Senior dari 2002 hingga 2004 dan Asisten Wakil Presiden - Group Head dari 1998 hingga 2001 dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan PT Kustodian Depositori Efek Indonesia / Sistem Kliring dan Penyimpanan Indonesia dari tahun 1993 hingga 1998.
Dia telah menjadi Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sejak 2009.
Ia meraih gelar Sarjana Informatika dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1993 dan menghadiri program Infrastruktur dalam Ekonomi Pasar di Pendidikan Eksekutif Harvard Kennedy School pada tahun 2011.