Tunggu OJK, Dirut Muamalat: Pemegang Saham Setujui Penguatan Permodalan Al Falah
Bank Muamalat menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Ballroom Muamalat Tower Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Ada enam hal yang dibahas dalam RUPST di antaranya, persetujuan laporan tahunan perseroan tahun buku 2018, persetujuan penggunaan laba bersih tahun buku 2018.
Juga pengakhiran masa tugas direksi, dewan komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) periode 2014-2019 serta pengangkatan direksi, dewan komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk periode berikutnya.
Baca: Bank Muamalat Sasar 4 Rumah Sakit Bagikan Paket Sahur
Baca: Bank Muamalat Butuh Suntikan Rp 2 Triliun
Baca: Ramadan, Bank Muamalat Gelar Dialog Perbankan Syariah di Al Markaz
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana mengatakan, dalam RUPST perseroan memutuskan adanya perubahan susunan pengurus perseroan dengan menambah satu posisi direktur yakni direktur risiko.
“RUPST memutuskan untuk mengangkat Bapak Avianto Istihardjo sebagai Direktur Risiko Bank Muamalat. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Chief Risk Officer,” kata Achmad dalam rilisnya, Sabtu pagi (18/5/2019).
Sedangkan mata acara RUPSLB adalah persetujuan tindakan penjaminan aset perseroan sebagai jaminan utang perseroan dan persetujuan rencana aksi perseroan.
Sebagaimana diketahui, Bank Muamalat sedang menjalankan proses penguatan permodalan yang saat ini telah berada di tahap akhir.
Konsorsium Al Falah Investments Pte. Limited yang dipimpin oleh Ilham Habibie berencana mengakuisisi mayoritas saham Bank Muamalat sebesar 50,3 persen.
“Pemegang saham telah menyetujui seluruh rencana aksi dalam rangka penguatan struktur permodalan perseroan. Saat ini statusnya masih dalam proses untuk mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Achmad.
"Kami optimistis dengan masuknya modal maka Bank Muamalat akan berada dalam posisi yang lebih baik dan lebih leluasa untuk melakukan ekspansi bisnis ke depannya,” jelasnya menambahkan.
Dana suntikan modal sebesar Rp 1,7 triliun dari konsorsium telah disetor dalam escrow account pada (30/4/2019).
Selain itu, Koperasi Simpan Pinjam Jasa (Kospin) dan Lynx Asia juga telah menempatkan dana sebesar Rp 300 miliar pada escrow account masing-masing sebanyak Rp 250 miliar dan Rp 50 miliar.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur:
A