Appi Ingin PSM Berkandang di Stadion Madya Pada Semifinal Zona Asean AFC Cup, Ini Alasannya
CEO PSM, Munafri Arifuddin, mengupayakan PSM bermain di Jakarta pada semifinal nanti.
Penulis: Alfian | Editor: Ilham Mulyawan Indra
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Satu tiket ke babak semifinal zona Asean AFC Cup sudah digenggam PSM setelah tampil sebagai juara Grup H. Kemenangan telak 3-0 atas tuan rumah Lao Toyota di New Laos National Stadium, Selasa (14/5/2019) lalu menyempurnakan kiprah Laskar Pinisi di fase grup.
Namun manajemen PT Persaudaraan Sepakbola Makassar (PT PSM) belum menentukan venue home untuk babak semifinal. Kendati selama fase penyisihan, Wiljan Pluim dan kawan-kawan berkandang di Stadion Pakansari, Bogor.
CEO PSM, Munafri Arifuddin, mengupayakan PSM bermain di Jakarta pada semifinal nanti. Appi sapaannya saat dikonfirmasi mengakui bahwa ia berencana ingin menggunakan Stadion Madya yang terletak di Senayan.
Baca: AFC Cup 2019 Zona ASEAN- Calon Lawan PSM Apakah Tampines, Becamex atau Ceres? Posisi Runner-up Ketat
Stadion ini merupakan venue pertandingan atletik dan juga kerap digunakan sebagai lapangan latihan sepakbola selama gelaran Asian Games 2018. Namun Stadion Madya telah memenuhi standar Internasional setelah dilakukan renovasi untuk keperluan Asian Games 2018 lalu. Sangat dekat dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
"Kalau bisa kami main di Stadion Madya Jakarta, karena kan sudah renovasi waktu untuk Asian Games. Tapi kami cek dulu apakah sudah lolos standar AFC atau bagaimana, tapi sejauh ini belum ada yang fix," ungkap Appi saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (15/5/2019).
Dilansir dari laman resmi Stadion GBK, Stadion Madya (sebelumnya bernama Small Training Football Field (STTF) adalah stadion mini dengan kapasitas 20 ribu kursi.
Punya lintasan atletik berstandar internasional, dan dilengkapi dua tribun, barat dengan kapasitas 8 ribu kursi dan tribun area timur dengan kapasitas 12 ribu kursi.
Keinginan manajemen tak lagi menggunakan Stadion Pakansari bukan tanpa alasan. Lokasi stadion dianggap terlalu jauh.
Tidak ada kendaraan umum yang melintas di depan stadion tersebut. Untuk menuju ke stadion ini, harus menggunakan transportasi online jika memang ingin berhenti tepat di depan stadion.
Hal ini ditengarai membuat dukungan suporter kurang maksimal kala PSM tanding disana.
Selain itu, biaya operasional tak sedikit harus dikeluarkan panpel selama PSM bermain di Pakansari. Ditambah persoalan bujet transportasi yang semakin tinggi membuat manajemen memutuskan untuk mencari stadion lain untuk laga semifinal. (*)