Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

AHY, Nurdin Abdullah, Ridwan Kamil Berada di Istana, Ini yang Dibahas

Dialog yang bertajuk Silaturahmi Bogor untuk Indonesia ini berlangsung cair dengan suasana penuh keakraban.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
HANDOVER
Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah. 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah dialog bareng para kolega di Istana Kepresidenan, Balai Kirti, Bogor, Rabu (15/5/2019) sore.

Dialog yang bertajuk Silaturahmi Bogor untuk Indonesia ini berlangsung cair dengan suasana penuh keakraban.

Dalam kesempatan ini, hadir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur NTB Zulkiflimansyah, Wagub Jawa Timur Emil Dardak, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Wali kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani, Walikota Bogor Bima Arya, dan terkhusus Direktur Eksekutif The Yudhoyono Agus Harimurti Yudhoyono.

Caleg Nasdem Parepare Gelar Buka Puasa Bareng Warga Binaan Lapas

Catatan Imam Shamsi Ali: Puasa Itu Membangun Keseimbangan

Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah mengatakan bahwa Indonesia memiliki beragam budaya, dan bahas namun tetap satu.

Tentunya hal tersebut didasari dengan prinsip hidup rukun dalam kehidupan beragama.

"Saya yakin, jika Agama kita kuat, Insya Allah Indonesia damai Indonesia kuat," katanya.

Prinsip hidup rukun dan bernegara yang dianut masyarakat Indonesia tentu tak lepas dari kehidupan beragama.

Seperti halnya kata Nurdin saat Pilgub Sulsel, di Sulsel ada empat etnis budaya, Makassar, Bugis, Mandar dan Toraja namun tekadnya hanya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Dengan begitu, meski berbeda pilihan saat pemilihan umum tapi semua berjalan lancar dan damai.

Dalam dialog ini juga dibahas soal 22 Mei 2019 atau momentum penetapan pemenang Presiden RI.

Forum ini sepakat bahwa jika pun ada perbedaan, biarkalah melalui proses hukum dan ditangani lembaga hukum, MA.

Lolos ke Parlemen Tanpa Serangan Fajar?, Kenalkan Sosok Ketua PPP Sulsel

Berikut Kesepakatan Forum Silaturahmi Bogor

1. Sepakat menjaga Indonesia yang damai.

2. Sepakat hormati proses demokrasi melalui lembaga yang konstitusi. Dalam menanggapi tanggal 22 Mei hormati keputusan secara demokratis. Kalaupun ada perbedaan pandangan terhadap keputusan KPU dianjurkan melalui lembaga konstitusi, MA.

3. Hormati perbedaan yang ada, menjalin komunikasi dan silaturahim tampa batas dan tanpa ada berbedaan karena yang hadir berbeda haluan politik dengan anggota yang masih tambah.

Pertemuan di Geleri Kebangsaan Kompleks Istana Bogor.(*)

Laporan wartawan tribun-timur.com, Saldy

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved