Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI: Uang Panai, Mahar atau Malak?

Budaya tersebut mengatur segala aspek kehidupan masyarakat dari kelahiran, pernikahan hingga kematian.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
zoom-inlihat foto OPINI: Uang Panai, Mahar atau Malak?
Dalila Zati Amani
Dalila Zati Amani, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

TRIBUN TIMUR. COM, MAKASSAR - Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam suku dan budaya.

Banyaknya suku di Indonesia tentunya dibarengi dengan  budaya-budaya yang unik dan berbeda dari setiap daerah.

Budaya merupakan suatu cara hidup yang diwariskan nenek moyang kita dari generasi ke generasi selanjutnya.

Budaya ini seakan sudah mendarah daging di setiap inci kehidupan masyarakat yang mengatur bagaimana seseorang harus berperilaku didalam lingkungannya.

Budaya tersebut mengatur segala aspek kehidupan masyarakat dari kelahiran, pernikahan hingga kematian.

Salah satu contohnya adalah budaya uang panai’ dalam proses pernikahan di suku Bugis-Makassar. Siapa lagi yang belum tau tentang uang panai’ ?.

 Dorr ! Peluru Bersarang di Betis 2 Siswa SMP, Pelaku Kesal Korban Berisik, Ini Jenis Senapannya

 Putra Prabowo Ungkap Foto Masa Lalu Titiek Soeharto, Perhatikan Tampilan Masa Lalu Sang Mantan Istri

Bagi kalian para wanita dewasa tentunya sudah tidak asing lagi dengan  pertanyaan “kapan nikah?” oleh orang-orang sekitar.

Tetapi jika kalian wanita dari suku Bugis – Makassar tidak heran jika pertanyaan tersebut kadang dibarengi dengan pertanyaan “berapa uang panai’ mu?”. 

Bukan hanya masyarakat bugis-makassar yang mengenal tradisi ini, tetapi hampir seluruh masyarakat indonesia tidak asing lagi dengan istilah uang panai’, setelah Sutradara Asril Sani dan Halim Gani Safia sukses membawa film yang berjudul “Uang Panai’ =Maha(r)l” tayang di box office Indonesia.

Uang Panai’ atau diwilayah lain biasa disebut “uang mahar” merupakan suatu bentuk tradisi adat suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan saat ingin melangsungkan acara pernikahan.

 Kominfo Klaim Penetrasi 4G LTE Sudah 90% di Indonesia

Dimana calon mempelai pengantin pria memberikan sejumlah uang kepada calon mempelai wanita.

Uang tersebut dimaksudkan sebagai bentuk tanda  penghargaan kepada mempelai wanita serta sebagai uang belanja untuk persiapan pesta pernikahan.

Uang panai’ juga menjadi simbol kesiapan mempelai pria apakah kelak dia mampu menjadi seorang suami yang sanggup memberikan nafkah kepada istrinya dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

Besarnya jumlah uang panai’ yang dibawa mempelai pria tersebut diputuskan berdasar pada hasil perundingan antara dua keluarga calon mempelai.

Diskusi ini dilakukan saat keluarga mempelai pria bertandang kekediaman mempelai wanita dengan maksud meminang anak gadis dari keluarga tersebut.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved