Ternyata Ini Alasan Tarif GoJek Turun-Naik Tiga Hari Terakhir, Menguntungkan atau Merugikan Driver?
Ternyata Ini Alasan Tarif GoJek Turun-Naik Tiga Hari Terakhir, Menguntungkan atau Merugikan Driver?
Ternyata Ini Alasan Tarif GoJek Turun-Naik Tiga Hari Terakhir, Menguntungkan atau Merugikan Driver?
TRIBUN-TIMUR.COM - Manajemen GoJek Indonesia mengakui tarif tiga hari terakhir naik dan turun.
Akibatnya, driver atau mitra GoJek banyak yang bertanya-tanya.
Gojek sempat memberi tarif Rp 1.900 per kilometer di wilayah Jabodetabek pada Sabtu (4/5/2019).
Baca: 1 Ramadan - Kultwit Mahfud MD Bahas Apa Itu Takwa dan Kriteria Orang Bangkrut Menurut Rasulullah
Baca: Mutiara Hati Quraish Shihab Menyambut Ramadan 2019: Marhaban Ya Ramadan, Apa Arti Sebenarnya?
Baca: Apa Alasan Cuti Panjang Karni Ilyas & ILC TV One? Tidak Semua Yg Saya Alami Bisa Saya Ceritakan
Padahal, berdasarkan Keputusuan Kementerian Perhubungan nomor 348 tahun 2019, batas bawah Rp 2.000 perkilometer batas atas Rp 2.500 per kilometer yang berlaku sejak 1 Mei 2019.
Chief of Corporate Affairs Nilla Marita membenarkan hal tersebut.
Menurut dia, hal itu dilakukan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi selama tiga hari pertama pemberlakuan tarif uji coba.
Pihaknya melihat adanya penurunan order Go-Ride yang cukup signifikan.
Ia menyampaikan, saat pemberlakuan tarif ujicoba ini, pihaknya harus memberikan berbagai program promosi untuk menjaga tingkat pemintaan konsumen.
"Hal ini baik untuk jangka pendek, namun tidak baik untuk keberlangsungan usaha secara jangka menengah dan panjang," kata Nilla melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Senin (6/5/2019).
Ia menerangkan, subsidi yang berlebihan untuk memberikan harga promosi hanya memberikan kesan murah yang semu karena tidak bisa dilakukan secara permanen.
Dalam jangka panjang, kata Nila, subsidi berlebihan justru akan mengancam keberlangsungan industri, menciptakan monopoli, dan menurunkan kualitas layanan dari industri itu sendiri.
"Ancaman terhadap keberlangsungan industri dapat mengakibatkan hilangnya peluang pendapatan bagi para mitra driver yang tentunya sangat ingin kami hindari," ucapnya.
Namun, pihaknya tetap mendukung keberhasilan dan optimalisasi Kepmenhub Nomor 348 tahun 2019 tersebut.
Nilla mengatakan, Gojek akan terus melaporkan perkembangan terkait uji coba tarif kepada Pemerintah untuk dapat saling memberikan dan menerima masukkan.