Meski Hamil 6 Bulan, PPS Cantik di Majene Ini Tetap Semangat Kawal Pemilu 2019
Pemilu 2019 telah memasuki tahapan rekapitulasi perolehan suara. Hasil penghitungan suara tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) desa dan kelurahan
Penulis: edyatma jawi | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Pemilu 2019 telah memasuki tahapan rekapitulasi perolehan suara.
Hasil penghitungan suara tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) desa dan kelurahan mulai direkap di seluruh kecamatan.
Baca: Pantau Kotak Suara Pemilu 2019, Kapolres Majene Libas Medan Extreem
Baca: Real Count KPU RI, Jokowi-Maruf Amin Masih Unggul di Majene, Sulbar
Rekapitulasi dilakukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melibatkan seluruh Panitia Pemungutan Suara (PPS), panitia pengawas, saksi peserta pemilu dan stakeholder lainnya.
Pemilu kali ini termasuk pemilu tersibuk.
Sebab banyaknya jenis pemilihan dilakukan secara bersamaan.
Baru kali ini pula dalam sejarah pemilu di Indonesia, pemilihan presiden dan wakil presiden bersamaan pemilihan legislatif.
Mulai dari DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, termasuk DPD RI.
Kondisi itu membuat penyelenggara pemilu harus bekerja ekstra keras.
Butuh kekuatan dan tenaga ekstra pula.
Penyelenggara pemilu kali ini banyak mengakomodir unsur perempuan.
Terbukti melalui rekruitmennya, disyaratkan 30 persen calon penyelenggara, perempuan.
Perempuan-perempuan hebat yang terjaring pun ambil bagian dalam menyukseskan pemilu 2019.
Salah satunya, Adhawiah Syahrir, warga Somba Timur, Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana, Majene.
Perempuan kelahiran 15 Agustus 1993 itu merupakan anggota PPS Kelurahan Mosso.
Ia mulai bertugas menjadi anggota PPS mulai April 2018.