Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Awal Tahun Bisnis Industri Asuransi Jiwa Stagnan, Dipacu Jelang Ramadan

Penurunan hasil investasi tersebut dibarengi perlambatan pertumbuhan dana investasi para pelaku asuransi jiwa.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasrul
tribun timur/muhammad fadly ali
Builder and Expansion Director Zurich Makassar, Andy Anwar memperlihatkan simbol perusahaannya dengan jari di Anomali Coffee, Jl Dr Sam Ratulangi Makassar, Jumat (7/12/2018). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Industri asuransi jiwa belum menunjukkan kinerja optimal di awal 2019.

Tercatat, hingga Februari 2019, kinerja hasil investasi industri asuransi merosot dibandingkan periode sama tahun lalu.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data, hingga Februari 2019 industri asuransi jiwa membukukan hasil investasi sebesar Rp 5,64 triliun secara nasional.

Baca: Pasca Pencoblosan Pemilu 2019, Ini Pesan Kapolres Luwu Timur ke Pendukung Calon

Jumlah tersebut menurun 29,23 persrn dibandingkan periode sama tahun lalu yakni Rp 7,97 triliun.

Padahal hasil investasi per Januari 2019 masih mencapai Rp 8,77 triliun.

Penurunan hasil investasi tersebut dibarengi perlambatan pertumbuhan dana investasi para pelaku asuransi jiwa.

Terlihat, sampai Februari 2019, dana investasi industri asuransi jiwa hanya tumbuh 0,65 persen menjadi Rp 469,77 triliun dari Februari 2018 sebesar Rp 466,73 triliun.

Baca: Sudah 8 Hari, Kasus Pembunuhan Sadis di Hotel Benhil Toddopuli Belum Terungkap

Bagaimana di Sulsel?

Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Sulsel, Andy Anwar mengatakan, perusahaan asuransi jiwa masih menatap optimis laju bisnis tahun ini. Momentum tahun politik pun dinilai tidak berpengaruh.

Hanya saja, bisnis asuransi di Januari-Februari tidak terlalu signifikan.

Diperkirakan barulah di Maret-April akan mulai naik karena persiapan mau Ramadan.

Baca: Ini Jadwal Kandang dan Tandang PSM versus Bhayangkara FC di Babak 8 Besar Piala Indonesia

"Kalau Juli ke atas semakin kencang. karena agen punya target masing-masing," katanya via pesan WhatsApp, Kamis malam (18/4/2019).

Perusahaan asuransi pun sudah memiliki langkah taktis untuk bisnis mereka. Utamanya tetap mengedepankan edukasi.

Misalnya bisnis opportunity. Misinya mengundang calon agen dan mempersentasekan bagaimana cara menjadi agen asuransi, bisnis yang dilakukan serta manfaatnya dan cara melakukannya.

Baca: UPDATE TERBARU: Ini Daftar Parpol yang Tak Lolos Ambang Batas Parlemen versi LSI & Litbang Kompas

"Kalau tidak jadi agen paling tidak bisa mengedukailsi keluarganya. Semua perusahaan asuransi ada bisnis dinner. Mengundang nasabah dan calon nasabahnya. Itu bagian literasi," katanya.

"Terlepas menambah polis lagi itu urusan belakang. Tapi minimal edukasi. Itu dilakukan secara simultan," jelas Andy menambahkan. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved