Bukan Tahanan, Warga Petobo Palu Ini Heran Terdaftar di TPS Lapas

TRIBUNPALU.COM, PALU - Pungkasan Ningsih, Warga RT 03, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, terpaksa menunda untuk menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019).

Pasalnya, ia terdaftar di TPS khusus warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palu.

Seperti yang kita ketahui bahwa, TPS di lembaga pemasyarakatan hanya untuk warga binaan yang menjalani sisa masa hukuman.

Baca: Pasha Ungu dan Adelia Salurkan Hak Pilihnya Tanpa Antre

Baca: Gubernur Sulbar Akan Memilih di TPS 05 Matakali Polman

Baca: Bareng Istri dan Anak, Wakil Bupati Gowa Nyoblos di TPS 40

"Makanya saya heran, kenapa bisa terdaftar di lapas, kan menurut saya aneh saja," kata Pamungkas Ningsih heran.

Ia mempertayakan kenapa Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa memasukkan namanya di TPS Lapas sementara ia bukan tahanan.

"Lucunya, ketika kita diarahkan ke alamat yang tertera di alamat TPS ini, otomatis kita harus memilih di sini dong, tapi tidak bisa karena ini khusus warga binaan," keluhnya.

Ibu Rumah Tangga yang akrab disapa Ningsih ini, memang tidak mendapat undangan dari petugas KPPS di tempat ia tinggal.

Ia hanya menggunakan petujuk via online melalui KPU.co.id.

Dalam petunjuk, ia seharusnya memilih di TPS 19 Petobo, yang mana TPS tersebut berada di dalan Lapas.

"Saya kasih masuk nama dengan NIK ternyata terdaftar dan dimasukkan ke TPS 19, sementara TPS 19 itu untuk napi," katanya.

Kata dia, warga yang berada di RT 03 sebanyak 273 orang yang disebarkan undangan.

"Tadi saya menggunakan KTP ternyata belum bisa karena hanya sekitar 2 persen surat cadangan, hanya 5 surat suara, sementaara RT 03 Petobo itu 54 lebih yang tidak terdata," ungkapnya.

Ia sangat bingung dengan proses pendataan pada Pilpres tahun ini.

Pasalnya, sebelumnya ia bersama suami biasanya memilih di TPS di tempat ia tinggal.

Rencananya, Ningsih akan memberikan hak suaranya di TPS yang sepi.