Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Motif Pembunuhan Siti Zulaeha Djafar Mengarah ke Dana Proyek, Polisi Jadwalkan Panggil Pihak UNM

Polres Gowa berencana memanggil pihak kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) terkait kasus pembunuhan Siti Zulaeha Djafar.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Munawwarah Ahmad
Ari Maryadi/Tribun Gowa
Wahyu Jayadi ketika digiring oleh personel Polres Gowa, Minggu (24/3/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gowa berencana memanggil pihak kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) terkait kasus pembunuhan Siti Zulaeha Djafar.

Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga mengatakan pihak kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) akan dimintai keterangan untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan terhadap suami Zulaeha, Sukri Tenri Gau.

Baca: Lewat iPhone X Siti Zulaeha Djafar, Cara Polisi Ungkap Motif Wahyu Jayadi Bunuh Tetangganya Itu

"Pemeriksaan saksi masih dilangsungkan minggu depan, terutama ke UNM untuk menindalanjuti hasil BAP suami korban," kata Shinto Silitonga kepada Tribun Timur, Sabtu (30/3/2019).

Meski demikian, Shinto belum bisa menyebutkan siapa saksi yang akan dipanggi dari pihak kampus UNM terkait kepanitiaan sertifikasi guru yang diduga melibatkan Zulaeha dan Wahyu Jayadi. "Nanti diinformasikan," sambung Shinto Silitonga.

Sebelumnya suami Zulaeha, Sukri menyampaikan ke penyidik jika mendiang istrinya sering berkeluh kesah masalah perkerjaan di kantor.

Pekerjaan tersebut memiliki keterkaitan dengan Wahyu Jayadi.

Sukri menyampaikan jika Zulaeha dan Wahyu Jayadi pernah terlibat dalam kepanitiaan proyek sertifikasi guru di kampus UNM.

Baca: Menanti Pengungkapan Jejak Percakapan Wahyu Jayadi dan Siti Zulaeha Djafar

Zulaeha sering curhat kepada suaminya tentang pengadaan barang dalam proyek ini.

Wahyu Jayadi disebutkan sering kali tidak puas dengan keuntungan yang diterima.

"Memang yang signifikan dari suami korban bahwa korban sering curhat tentang penerimaan keuntungan ataupun dana yang tidak sebanding dengan apa yang mungkin diharapkan tersangka," kata Shinto.

Shinto menegaskan, keterangan suami korban pastinya akan didalami dan disesuaikan dengan alat bukti di lapangan.

Apabila keterangan tersebut menumukan fakta di lapangan, motif pembunuhan bisa berkembang.

"Materi poin dari suami korban sedang kami dalami. Apabila bertemu fakta. Maka motifnya baru bisa berkembang," kata Shinto.

Perwira dua melati ini kembali menegaskan, motif pembunuhan yang terindentifikasi saat ini masih ketersinggungan dan emosi sesaat. Wahyu nekat membunuh Zulaeha lantaran tersinggung pada korban yang mencampuri urusan pribadinya.

Shinto menegaskan, pihaknya melakukan penyidikan berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP) scientific crime investigation.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved