Makam Warga Majene yang Meninggal di Pangkep Januari Lalu Dibongkar
Burhanuddin merupakan warga Batutaku Udzung, Desa Onang yang meninggal 2 Januari 2019 lalu. Makamnya dibongkar untuk dilakukan otopsi.
Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE -- Tim Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulsel membongkar makam di Dusun Batutaku, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Majene, Jumat (29/3/2019).
Sepuluh anggota tim forensik dibantu warga membongkar makam Baharuddin di Batutaku.
Baharuddin merupakan warga Batutaku Udzung, Desa Onang yang meninggal 2 Januari 2019 lalu. Makamnya dibongkar untuk dilakukan otopsi.
Ibunda Baharuddin , Nurjannah menduga terjadi kejanggalan terhadap kematian puteranya. Makanya ia meminta dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.
"Karena ada kejanggalan," ucap Nurjannah, Jumat (29/3/2019).
Kata Nurjannah, anaknya itu meninggal dunia di rumah pamannya, Herianto, di Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulsel.
Sebelum meninggal, Baharuddin baru saja pulang dari Kepulauan Kapoposang, Pangkep. Selama sepakan Baharuddin menjadi pekerja bangunan di Kapoposang. Lalu pulang ke Bungoro.
Keesokan harinya, Baharuddin ditemukan tak bernyawa di kamarnya. Kata Nurjannah, saat tiba di Majene ditemukan darah keluar dari telinga kiri jenazah tersebut. Sementara dari duburnya keluar kotoran berwarna hitam.
Bukan itu saja, Nurjannah menduga leher anakanya patah. Makanya dia meminta dilakukan pemeriksaan kembali terhadap jenazahnya.
Sebelum meninggal, Nurjannah mengaku sempat bicara dengan anaknya melalui sambungan telepon. Malam itu, ibu empat anak tersebut bicara selama sejam dengan Baharuddin.
Tak ada firasat ataupun keluhan yang disampaikan. Hingga esoknya, anaknya malah meninggal di kamar tidurnya.
"Ada kejanggalan pak, karena tiba-tiba," ucap Nurjannah.
Penasehat hukum Nurjannah, Hasrapuddin menambahkan, saat meninggal, ibunya ingin ke Pangkep menjemput jenazah anaknya. Namun dilarang oleh keluarga korban di Pangkep.
Selain itu, kata Hasrapuddin, Nurjannah juga mendesak jenazah anaknya diperiksa di Rumah Sakit. Namun lagi-lagi ditolak oleh keluarganya di Pangkep.
"Timbul kecurigaan orangtuanya," kata Hasrapuddin.