Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FAKTA BARU Sosok Wahyu Jayadi Diungkap Teman SMA, 'Lelaki Setia itu Memang Pembunuh'

FAKTA BARU Sosok Dr Wahyu Jayadi Diungkap Teman SMA, 'Lelaki Setia itu Memang Pembunuh'

Editor: Ilham Arsyam
facebook
Wahyu Jayadi dan Zulaeha Djafar 

FAKTA BARU Sosok Dr Wahyu Jayadi Diungkap Teman SMA, 'Lelaki Setia itu Memang Pembunuh'

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Doktor Wahyu Jayadi tersangka pembunuh Siti Zulaeha Djafar menjadi perbincangan hangat.

Pasalnya, tak ada yang menyangka Dosen Fakultas Olahraga Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut tega melakukan pembunuhan terhadap rekan kerja sekaligus tetangganya itu.

Baik sahabat maupun rekan kerja korban mengenal pria 44 tahun itu sebagai orang yang kesehariannya baik-baik saja.

Salah satu sahabatnya semasa SMA membagikan kenangannya dengan pelaku.

Melalui akun facebook Dul Abdul Rahman terungkap masa lalu Wahyu Jayadi.

Baca: Suami Siti Zulaeha Ingin Dosen UNM Dr Wahyu Jayadi Dikena Pasal Pembunuhan Berencana, Ini Alasannya

Baca: Inti Curhat Siti Zulaeha Djafar Kepada Suami Sebelum Dibunuh Wahyu Jayadi dan Lihat Foto Kedekatan

Baca: Suami Siti Zulaeha Ingin Dosen UNM Dr Wahyu Jayadi Dikena Pasal Pembunuhan Berencana, Ini Alasannya

Di mata Abdul Rahman, Yayu, panggilan Dr Wahyu Jayadi, cukup populer semasa SMA di Bikeru Sinjai Selatan. 

"Berwajah rupawan, tubuh atletis, berperawakan tinggi. Plus tutur katanya sopan ," begitu penggambaran Abdul Rahman yang juga seorang penulis

Walau prestasinya di sekolah biasa-biasa, Yayu rupanya cukup diidolakan oleh kaum Hawa.

Oleh karena itu Wahyu Jadi dijuluki sebagai lelaki 'pembunuh' hati perempuan.

Berikut Tribun Timur kutip lengkap tulisan Abdul Rahman dari facebook yang diunggah 24 Maret 2019:

(Jejak-jejak Rindu Seorang Penulis)

WAHYU JAYADI, LELAKI SETIA ITU MEMANG LELAKI PEMBUNUH

Desember, tahun kemarin pada sebuah acara merayakan kenangan (baca: reuni), seorang sahabat terbangang-bangang (kaget ala orang Sinjai) ketika mengetahui pekerjaan saya cuma seorang penulis.

"Auwwe Rahemang, kukira tommako pajaba tinggi di UNHAS seperti Yayu (DR Wahyu Jayadi) di UNM."

Kali itu saya yang terbangang-bangang. Tapi saya bisa memahami ucapan sahabat tersebut. Profesi penulis memang tidak keren di kampung.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved