Kementan Gandeng Kaum Santri di Sektor Pertanian
Salah satunya dengan mendorong kaum santri yang berbasis di pondok-pondok pesantren untuk ikut serta dan terlibat aktif pada sektor pertanian.
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata terus dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan mendorong kaum santri dan generasi milenial yang berbasis di pondok-pondok pesantren untuk ikut serta dan terlibat aktif pada sektor pertanian.
"Inilah yang terus dibangun dan dikembangkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) agar perekonomian kita terdistribusi secara merata," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Jumat (22/3), saat Launching Santri Tani Milenial di Tasikmalaya.

Dulu, lanjut Andi Amran Sulaiman, para santri tidak bisa mengakses bantuan dan program pemerintah di sektor Pertanian, sekarang sudah bisa.
Pemerintah sudah membuat peraturan agar mereka bisa akses langsung ke Kementerian tanpa prosedur yang berbelit. Salah satu yang dialokasikan adalah bantuan ayam kampung untuk seluruh pesantren.
“Alhamdulillah ada energi baru untuk pertanian kita, santri milenial yang jumlahnya 4 juta seluruh Indonesia," ujar Andi Amran Sulaiman optimistis.
Kementan: Kedaulatan Pangan Harus Berdampak pada Kesejahteraan Petani
Tahun lalu, kata Andi Amran Sulaiman, kerjasama yang sudah dikerjakan bersama antara Kementan dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) adalah melakukan penanaman jagung serentak di beberapa Provinsi Indonesia.
"Kami tanam di 11 Kabupaten dan Kota seperti di Provinsi Lampung, Bengkulu, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB)," jelasnya.

Menurut Andi Amran Sulaiman, kerja sama dengan ormas Islam ini juga dilakukan antara lain dengan menggelar pelatihan bersama yang bertujuan menambah kemampuan generasi muda dalam menanam varietas baru. Diharapkan, langkah ini bisa menghasilkan kualitas terbaik dan menguntungkan semua pihak.
"Kita libatkan juga organisasi di bawah kepengurusan NU, seperti Fathayat, Muslimat, dan Ansor," tambahnya.
Andi Amran Sulaiman mengatakan, melalui kerjasama ini semangat PBNU dan Kementan dalam melaksanakan ketahanan pangan semakin terlihat nyata.
Lebih dari itu, lanjut Andi Amran Sulaiman, Kementan dan NU diharapakan bisa meningkatkan produksi pangan, khususnya jagung. Sehingga tahun ini dan seterusnya mampu mengekspor ke negara lain.
"Ini adalah realisasi dari perjanjian kerjasama di tahun 2018 dengan target total 100 ribu hektare. Kerjasama ini juga sudah sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk mengentaskan kemiskinan. Apalagi, saat ini pemerintah telah berhasil menaikkan ekspor hingga 29 persen," jelas Andi Amran Sulaiman.
Begini Capaian Kementerian Pertanian di Tangan Andi Amran Sulaiman
Ketum PBNU: Saya di Belakang Pak Menteri
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyambut baik semua upaya pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian yang terus membangun generasi muda sebagai bibit unggul di sektor pertanian.