Halisatang, Warga Maros Baru Butuh Bantuan Pemerintah dan Dermawan
"Kakak saya berjuang untuk menghidupi keluarga. Kadang, kami kehabisan uang karena tidak ada tangkapan ikan," katanya.
Penulis: Ansar | Editor: Hasrul
TRIBUN-MAROS.COM, MAROS BARU -Halisatang, warga Dusun Tekolabbua, Desa Borimasunggu, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, membutuhkan bantuan.
Wanita kelahiran Maros Baru, 42 tahun silam tersebut, selama hidupnya menderita kebutaan dan keterbatasan biaya.
Sejak ayah kandungnya, Daeng Badda meninggal tahun 1997 dan ibunya Dg Mase pada 2009 lalu, Halisatang, dirawat oleh kakaknya, Latif (63).
Baca: 42 Kali Curi Motor, Residivis Asal Jeneponto Dibekuk di Maros
Baca: Hanya Jual Minuman, Kantin Kejujuran di SMKN 3 Makassar Pindah ke Ruang BK
Latif yang belum berkeluarga, bertugas untuk mencari nafkah dan memasak. Sementara, Halisatang hanya duduk diam di rumahnya.
Sebenarnya, Halisatang ingin berobat ke dokter, namun apa daya penghasilan kakaknya sebagai nelayan tidak cukup. Penghasilannya, hanya cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
"Saya hanya dirawat oleh kakak. Selain mencari nafkah, kakak Latif juga mengurus saya. Dia terbebani oleh saya, setelah orangtua meninggal," kata Halisatang.
Penghasilan Latif sebagai nelayan juga tidak tetap. Kadang jaring yang dipasangnya di tepi laut, tidak menangkap ikan. Meski begitu, Latif tetap bersabar.
Baca: Tolak Retribusi Rammang-rammang, Warga Gandeng LBH Salewangang Maros
Jika ada tangkapan, ikan dijual untuk dibelikan beras. Beberapa juga disimpan untuk dimasak. Latif tak pernah patah semangat untuk mengurus adiknya.
"Kakak saya berjuang untuk menghidupi keluarga. Kadang, kami kehabisan uang karena tidak ada tangkapan ikan," katanya.
Jika hal tersebut terjadi, keluarga tersebut mengharapkan uluran tangan dari keluarga maupun tetangga.
Selain keterbatasan biaya, Halisatang juga tinggal di rumah reot. Rumah tersebut merupakan warisan orangtuanya.
Baca: TRIBUNWIKI: Menjadi Salah Satu Aktris Terkaya di Indonesia, Berikut Profil Nagita Slavina
Tiang rumah sudah rapuh dan miring. Jika hujan deras, air masuk ke dalam rumah. Listrik juga disambung dari rumah keluarga.
"Jangankan mau pasang Kwh untuk penerangan. Beli beras pun kami tidak mampu," katanya.
Dia berharap, pemerintah memperhatikan nasib warga miskin. Jika tidak, maka keluarganya akan hidup serba terbatas.(*)
Laporan Wartawan TribunMaros.com, @anchakaumanshar
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:
Baca: VIRAL Video Salmafina Sunan Dugem hingga Pakaian Dalam Terlihat, Putri Sunan Kalijaga Ini Minta Maaf
Baca: TRIBUNWIKI: Dikabarkan Mirip Ayu Dewi, Ini Profil Patricia Gouw