Nasib Buruk Loris Karius Terbawa hingga ke Liga Turki, Dicemooh Pelatih hingga Gaji Tak Dibayar!
Nasib Buruk Loris Karius Terbawa hingga ke Liga Turki, Dicemooh Pelatih hingga Gaji Tak Dibayar!
TRIBUN-TIMUR.COM - Masih ingat nama Loris Karius? Ya, kiper Liverpool yang melakukan blunder di final Liga Champions 2017/2018 lalu.
Rupanya nasib buruk Loris Karius yang kini dipinjamkan Liverpool ke klub Liga Turki, Besiktas, masih berlanjut.
Loris Karius dicemooh pelatih sendiri hingga gajinya yang tak kunjung dibayar oleh klub asal Turki tersebut.
Baca: Buku Ramang Macan Bola - Asal Muasal Munculnya Istilah Toami Ramang dan Anak Seorang Paraga (2)
Baca: Cetak 2 Gol dan 3 Assist Sejak Berseragam PSM di Awal 2019, Bayu Gatra: Ini Belum Apa-Apa
Kenapa dicemooh dan gaji tak dibayar? Sejak memutuskan hijrah ke Liga Turki bersama Besiktas, ia masih kerap bermain buruk.
Selain tampil buruk, selama 4 bulan gaji Loris Karius juga dikabarkan belum dibayar oleh pihak Besiktas.

Dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com, penjaga gawang Liverpool yang dalam masa peminjaman itu kembali melakukan blunder.
Kejadian tersebut terjadis saat Karius membela Besiktas melawan Konyaspor di lanjutan Liga Turki pada Minggu (10/3/2019).
Tuai Cemoohan
Hasilnya, kiper berusia 25 tahun itu menuai cemooh serta kritik dari pelatihnya sendiri, Senol Gunes.
Senol Gunes menyebut penjaga gawang asal Jerman itu merasa tak menjadi bagian dari tim sejak ia dipinjam dari Liverpool.
Baca: Profil Loris Karius Diedit Netizen Sesuka Hati Usai Liverpool Kalah, Wikipedia Geram dan Lakukan Ini
Baca: Blunder Loris Karius Menangkan Real Madrid, Pelatih Liverpool Juergen Klopp Hanya Bisa Bilang Begini
Ia mencemooh Karius dengan menyebutnya tidak membuat kemajuan, menurutnya sang pemain tidak memiliki motivasi yang benar.
Dari 26 penampilannya bersama Besiktas, total 37 kali ia memungut bola dari dalam jala gawangnya.
"Karius melakukan kesalahan atas gol-gol yang masuk ke gawangnya," ucap Senol Gunes.

"Karius hampir tidak membuat kemajuan, sesuatu yang salah dengan motivasi dan antusiasme dalam permainan," ucapnya lagi.
"Itu akan terus menjadi seperti itu sejak awal. Ia tak merasa menjadi bagian dari tim, itu merupakan sesuatu yang bisa diatasi bersama, dan tentu saya menyalahkannya untuk ini," imbuhnya.