Orangtua Siswa Pukul Guru, Bupati Mamuju: Wajar Pelaku Ditahan Polisi
Hanya saja, lanjut Habsi, orang tua posisinya sebagai pendidik informal mengenai sikap dan mental dan satunya pendidik
Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Bupati Mamuju H Habsi Wahid angkat bicara terkait kasus pemukulan guru SMP Negeri 6 Kalukku, pada Selasa (12/3/2019) lalu.
Ditemui di rungan kerjanya, Kamis (14/3/2019) Habsi menilai kasus tersebut harus menjadi pembelajaran bersama agar tidak terulang kembali.
"Orang tua dan guru harus saling memahami posisinya. Karena dua-duanya adalah pendidik,"kata Habsi kepada Tribun-Timur.com.
Hanya saja, lanjut Habsi, orang tua posisinya sebagai pendidik informal mengenai sikap dan mental dan satunya pendidik formal atau secara akademik.
"Memukul siswa dengan maksud membina, selama tidak mencederai itu adalah hal yang wajar saja dalam lingkungan sekolah,"ujar orang nomor satu di Mamuju itu.
Meski begitu, kata Habis, guru juga harus tahu batas, karena menurutnya, kadang guru dalam mendidik murid sedikit keras.
"Tapi lagi-lagi arahnya itu bukan untuk membahayakan. Karena guru itu adalah orang tua siswa di sekolah, nah sebagai orang tua tidak mungkin ingin membahayai anaknya,"kata dia.
"Nah inilah yang kadang bertentangan dengan pemahaman orang tua, sehingga harus sama-sama memahami,"sambung Habsi.
Terkait penahan orang tua siswa oleh pihak kepolisian, Habis menilai itu adalah hal yang wajar.
"Karena dia dipukul dan hampir meninggal, jadi kalau melapor ke polisi itu wajar,"kata mantan Sekda Mamuju itu
"Ini akan saya sampaikan di Diknas, barang kali bisa dibuatkan aturan interen agar guru ini tidak melakukan hal-hal yang bisa menyimpang dari HAM," tutur Habsi tambahnya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420