Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Empat Mahasiswa UKI Paulus Laporkan Kampusnya ke Ombudsman, Ada Apa?

Mahasiswa UKI Paulus Kota Makassar, melaporkan kampusnya ke pihak ombudsman Sulsel.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI
Empat mahasiswa UKI Paulus Kota Makassar yang melapor biaya wisudah ke Ombudsman Sulsel. (darul amri/tribun) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus Kota Makassar, melaporkan kampusnya ke pihak ombudsman Sulsel.

Setidaknya ada empat mahasiswa yang melapor ke ombudsman Sulsel, Apriantor, Lexy, Eugenius dan Jordan. Mereka lapor soal biaya wisuda, dinilai menjanggal.

Kata Lexy, biaya Wisuda tiba-tiba naik dari 2 juta 750 ribu, naik menjadi 3 juta. Hal ini dianggap menjanggal, karena gedung yang dipakai adalah fasilitas didalam kampus.

Baca: VIDEO: Pelantikan Rektor UKI Paulus Makassar

Baca: Pangdam Batalkan Kunjungan ke Enrekang

Baca: Polres Selayar Siap Laksanakan Millennial Road Safety Festival

Baca: Delapan Sirine Peringatan Tsunami Diusulkan Dipasang di Pesisir Pantai Palu

"Ada kejanggalan, karena wisuda sebelum-sebelum di gedung manunggal M. Jusuf, sudah kita laporkan pada tanggal 13 Maret kemarin," kata Lexy, Jumat (15/3/2019).

Lanjutnya, laporan mereka di Ombudsman Sulsel direspon dengan baik, dan segera diproses sesuai aturan yang berlaku. Untuk itu mereka sementara tunggu laporan itu.

"Kami tunggu pemeriksaannya. Sebelum lapor, kami sudah tempuh jalur audience dengan pihak kampus, tapi hasil yang kami dapatkan itu tidak sesuai," lanjut Lexy.

Empat mahasiswa ini melaporkan biaya wisuda kali ini tidak ada keberpihakan ke mahasiswa, dan biaya kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan wisuda sebelumnya.

Seperti diketahui, biaya wisuda kali ini sebanyak 3 juta rupiah dan jangka waktu sebulan bagi mahasiswa yang selesaikan studi harus menghabiskan bayar 5 juta.

"Biaya wisuda kali ini mengagetkan kami, karena lebih tinggi dibandingkan wisuda sebelumnya. Uang wisuda 5 juta, ditambah lagi ujian meja 2 juta, jadi 5 juta," jelas Lexy.

Berbagai cara sudah dilakukan Lexy dan rekannya. Bahkan, melakukan Kuisioner online. Dari 434 responden, ada 421 orang merasa keberatan, sisanya tidak merasa.

Untuk itu, harapan mahasiswa agar pihak kampus mempertimbangkan kembali biaya wisuda tahun ini, karena dianggap biaya tersebut memberatkan mahasiswa. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Ar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved