Dikenal sebagai Perusak Harga Pasar dengan Jual Ponsel Murah,Siap-siap Harga Xiaomi akan Lebih Mahal
Produsen smartphone asal Tiongkok, Xiaomi sudah dikenal sebagai vendor yang berani menjual produknya dengan harga murah.
TRIBUN-TIMUR.COM-Produsen smartphone asal Tiongkok, Xiaomi sudah dikenal sebagai vendor yang berani menjual produknya dengan harga murah.
Bahkan, Xiaomi seringkali disebut sebagai 'perusak harga pasar'.
Pasalnya, spesifikasi ponsel Xiaomi yang dijual bisa saja tak berbeda atau jauh lebih baik dengan smartphone yang dijual lebih mahal vendor lain.
Baca: TRIBUNWIKI: Xiaomi Redmi Go Resmi Hadir, Harga Rp 899 Ribu, Kamera 8 MP, Ini Spesifikasinya
Baca: Spesifikasi Lengkap dan Harga Smartphone Honor 8A di Indonesia, Bandingkan dengan Produk Xiaomi
Baca: Daftar Harga Xiaomi Terbaru di Februari 2019, Cek Disini Dulu Sebelum Beli Handphone Baru
Gerah dengan reputasi tersebut, tampaknya Xiaomi mulai mengambil ancang-ancang untuk menaikan banderol harga ponselnya.

CEO Xiaomi, Lei Jun, telah mewanti-wanti Mi Fans bahwa ponsel Xiaomi ke depannya akan dibanderol lebih mahal.
"Sebenarnya, kami ingin menghapus reputasi ini, di mana ponsel kami dijual di bawah harga 2.000 yuan (Rp 4,2 jutaan). Kami ingin berinvestasi lebih banyak dan membuat produk lebih baik," ujarnya.
Lei Jun juga disebut telah mengumumkan secara internal kepada para pegawainya, bahwa perusahaanya tidak akan lagi menjual ponsel di bawah 3.000 yuan atau Rp 6,3 jutaan yang kemungkinan berlaku untuk lini seri "Mi".
"Nantinya, ponsel kami mungkin lebih mahal, tidak terlalu mahal hanya sedikit lebih mahal," imbuh Lei Jun.

Sejatinya, rumor soal Xiaomi yang tidak akan lagi menjual ponsel berbanderol murah sudah pernah mencuat tahun lalu, saat Xiaomi memutuskan untuk melantai di bursa efek Hong Kong Juli 2018.
Saat itu muncul spekulasi bahwa Xiaomi akan meningkatkan laba perusahaan dengan menaikan harga ponsel.
Spekulasi tersebut segera dibantah Xiaomi sambil meyakinkan konsumennya bahwa perusahaan tidak akan menaikan profit margin ponselnya di atas 5 persen.
Namun, dirangkum KompasTekno dar Gizmo China, Jumat (8/3/2019), Xiaomi perlahan-lahan mulai mengubah pola harganya.
Pada Januari lalu, setelah meluncurkan Redmi Note 7 melalui sub-brand Redmi, Product Director Xiaomi, Wang Teng Thomas mengisyaratkan bahwa lini ponsel budget akan difokuskan ke Redmi.

Menurut dia, tidak akan ada lagi ponsel lini "Mi" yang berbanderol murah. Lini "Mi" akan menjadi ponsel high-end.
Perubahan harga pun mulai sedikit terlihat saat peluncuran Mi 9, di mana Xiaomi memasangkan beberapa fitur baru seperti tiga kamera belakang dan chip Snapdragon 855.