Dinas Pariwisata Mamasa Alokasikan Rp 750 Juta untuk Objek Wisata Buntu Liarra
Tahun ini Dinas Pariwisata Mamasa alokasikan anggaran untuk pengembangan objek wisata Buntu Liarra, Negeri di Atas Awan.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Suryana Anas
TRIBUNMAMASA.COM, TANDUKKALUA - Tahun ini Dinas Pariwisata Mamasa alokasikan anggaran untuk pengembangan objek wisata Buntu Liarra, Negeri di Atas Awan.
Objek wisata Buntu Liarra berada di Kecamatan Tandukkalua, Kabupaten Mamasa, Sulbar.
Buntu Liarra merupakan objek wisata yang baru-baru ini sempat menjadi viral.
Baca: Disaksikan Menteri Pertanian, Warga Wajo Perebutkan Kambing Bantuan
Baca: Hari Libur, Ini Yang Dilakukan Bupati, Wabup, Sekda dan Dandim 1425 Jeneponto
Baca: Mulai April, Pemkot Palu Mengaku Tidak Mampu Lagi Tanggung Jadup Pengungsi
Hal itu karena dianggap lebih bagus dari objek wisata negeri di awan, di Toraja Utara.
Gumpalan embun tebal menyerupai gelombang awan menjadikan obejek wisata ini disebut negeri di atas awan.
Tahun ini pemerintah Kabupaten Mamasa melalui dinas pariwisata akan mengalokasikan anggaran sebesar 750 juta rupiah untuk pembenahan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mamasa, Agusthina Toding mengatakan, anggaran yang dialokasikan bersumber dari dana alokasi umum (Dau) tahun 2019.
Agusthina menyebutkan, anggaran sebesar 750 juta rupiah, diperuntukkan pembangunan jalan setapak menuju puncak buntu liarra.
Selain jalan setapak, dana itu juga diperuntukkan pembuatan gazebo dan MCK.
Menurut Agusthina, pengalokasian anggaran untuk buntu liarra sebagai respon terhadap keinginan masyarakat untuk menjadikan buntu liarra sebagai objek wisata.
"Memang buntu liarra tidak kalah menariknya dengan negeri di atas awan yang ada di Toraja," ungkap Agustina saat dikonfirmasi, Rabu (6/3/2019).
Anggaran sebnyak itu kata dia tidak seberapa, namun setidaknya pembenahan objek wisata negeri di atas awan bisa dimulai.
Banyak potensi objek wisata yang dapat dikembangkan di Kabupaten Mamasa, namun kata Agusthina, pihaknya terkendala anggaran.
"Yang menjadi kendala adalah dari sektor penganggaran," kata Agusthina.
Ia berharap, untuk pengembangan objek wisata di kabupaten mamasa, dapat bekerja sama dengan pihak swasta.