Gubernur Sebut Banjir Mamuju Karena Penataan Kota Buruk, Bupati Mamuju: Itu Tidak Tepat
Bupati Mamuju H Habsi Wahid, menampik pernyataan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (ABM) yang menyebut buruknya penataan kota jadi pemicu banjir
Penulis: Nurhadi | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Bupati Mamuju H Habsi Wahid, menampik pernyataan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (ABM) yang menyebut buruknya penataan kota jadi pemicu banjir di Mamuju.
Menurut H Habsi Wahid, sistem penataan kota di Mamuju tidak berdampak secara langsung terhadap terjadi bencana alam banjir.
"Penataan kota itu juga adalah proses perencanaan,"kata Habsi kepada TribunSulbar.com di lokasi banjir Kecamatan Kalukku, Sabtu (2/3/2019).
"Yang paling banyak banjirkan daerah Kalukku, dan itu bukan kota,"sambung.
Habsi mengatakan, banjir tersebut lebih disebabkan kiriman air dari gunung, kemudian meluap dan masuk ke pemukiman warga.
"Tapi memang kita sadari, drainase di kota masih ada yang belum berfungsi dengan baik,"ujarnya.
Ke depan, kata dia, akan terus berupaya memperbaiki proses pembangunan di Mamuju, sebagai daerah ibukota Provinsi.
Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Mamuju yang juga dinilai ABM sudah ketinggalan kereta dan disebut menjadi salah satu penyebab buruknya penataan kota karena belum jadi, menurut Habsi, itu tidak tepat.
"Saya kira kalau RTRW itu sudah berproses, sisa dilakukan pengujian atau verifikasi dan itu prosesnya di provinsi,"tuturnya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420
Baca: Update Banjir Mamuju, 583 Warga Terdampak, 8 Rumah Hancur Total 48 Rusak Berat
Baca: Bupati Mamuju Serahkan Bantuan ke Korban Banjir di Kelurahan Bebanga Kalukku
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur: