Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2019

Politik Uang, Caleg Golkar Luwu Timur Sebut Bikin Legislatif Tidak Berkualitas

Ia menyebut politik uang sangat melukai martabat dan harga diri masyarakat dan tentunya merusak sistem demokrasi.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Nurul Adha Islamiah
zoom-inlihat foto Politik Uang, Caleg Golkar Luwu Timur Sebut Bikin Legislatif Tidak Berkualitas
ivan/tribun timur
Sekretaris DPD II Golkar Luwu Timur, Andi Muhammad Zulkarnain

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Sekretaris DPD II Golkar Luwu Timur, Andi Muhammad Zulkarnain meminta warga mewaspadai praktek Politik Uang atau money politic.

Ia menyebut politik uang sangat melukai martabat dan harga diri masyarakat dan tentunya merusak sistem demokrasi.

Seperti diketahui, Pemilu akan dilangsungkan pada 17 April 2019. Warga dihadapkan untuk lima pilihan yaitu DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPR RI, DPD dan Capres dan Cawapres.

Baca: Jadwal Persija Jakarta di Piala AFC 2019 Diundur Karena Pemilu, Bagaimana dengan PSM Makassar?

Baca: Pantau Tes P3K, Bupati Luwu Timur Doakan Peserta Lulus Semua

"Politik uang dalam pemilihan legislatif punya dampak negatif yang sangat merusak sistem demokrasi," kata Caleg Golkar Malili-Angkona kepada TribunLutim.com, Minggu (24/2/2019).

"Dan akan membuat legislatif tidak berkualitas yang muaranya merugikan masyarakat dan daerah. Money politic ini sebenarnya merendahkan martabat dan harga diri masyarakat," imbuhnya.

Menurutnya, politisi yang terpilih karena mahar tidak memiliki tanggung jawab terhadap aspirasi konstituennya.

"Mereka tidak terbebani dengan visi berjuang bersama masyarakat," tuturnya.

Pilihan warga pada Pemilu 2019 kata dia menentukan masa depan masyarakat dan pembangunan daerah. Tidak harus dihargai dengan materi yang tidak seberapa nilainya.

"Istilahnya aspirasi yang sudah dibeli dan tentunya sang politisi ini akan disibukkan dengan pikiran untuk mengembalikan modal politik yang sudah dikeluarkan," kata Andi Zul.

Diberitakan, sebanyak 310 calon anggota legislatif (caleg) memperebutkan 30 kursi di DPRD Luwu Timur.

Jumlah caleg itu disumbang 14 parpol peserta Pemilu 2019. Dari 310 caleg terdiri dari 186 caleg laki-laki dan 124 caleg perempuan.

Jumlah itu sesuai data rekap per daerah pemilihan (dapil) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Luwu Timur diterima TribunLutim.com, Sabtu (5/1/2019).

Adapun 30 kursi yang diperebutkan seluruh caleg tersebut tersebar di empat dapil.

Dapil Kecamatan Angkona dan Malili (7 kursi), Dapil Towuti, Nuha dan Wasuponda, (9 kursi).

Dapil Wotu dan Burau (7 kursi) dan Dapil Mangkutana, Tomoni, Kalaena dan Tomoni Timur, (7 kursi).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved