PSM Makassar
Benturan Dengan Jadwal Piala AFC 2019 Pemain PSM Terancam Golput di Pilpres, Ini Penyebabnya
Hal ini terjadi lantaran PSM Makassar memiliki jadwal pertandingan penyisihan Grup yang berbenturan dengan jadwal Pilpres.
Penulis: Alfian | Editor: Nurul Adha Islamiah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pemain PSM Makassar terancam Golput atau tak bisa menyalurkan hak suaranya di Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Hal ini terjadi lantaran PSM Makassar memiliki jadwal pertandingan penyisihan Grup yang berbenturan dengan jadwal Pilpres.
Padahal PSM telah mengajukan perubahan jadwal agar bisa menyalurkan suaranya di Pesta Demokrasi lima tahunan itu.
Baca: PSM Lakoni Latihan Terakhir di Makassar Sebelum ke Singapura
Baca: Jadwal Persija Jakarta di Piala AFC 2019 Diundur Karena Pemilu, Bagaimana dengan PSM Makassar?
Sekretaris PSM, Widya Syadzwina, yang dikonfirmasi, Minggu (24/2/2019), mengatakan bahwa tak akan ada perubahan jadwal bagi PSM.
Padahal di laga keempat PSM menghadapi Kaya Iloilo FC (Filipina), bertepatan dengan tanggal pencoblosan yakni, 17 April 2019 mendatang.
Wina sapaan Widya Syadzwina menuturkan bahwa terdapat sejumlah perbedaan antar Persija (jadwal berganti) dan PSM sehingga diputuskan tak ada perubahan untuk jadwal awal.
"Kalau Persija di match keempatnya tanggal 16 itu yang berganti jadwal karena Persija bermain di kandang, sementara kita (PSM) harus bermain tandang di Filipina," ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa AFC sempat memberikan tawaran untuk memajukan jadwal di laga keempat tersebut dari 17 April ke tanggal 23 atau 24 April.
"Tetapi kami dari manajemen juga memperhitungkan persiapan tim, kalau dimajukan tanggal 23 atau 24 April, tim kemungkinan akan kecapean karena di tanggal 30 April kita harus main lagi di Indonesia lawan Home United, waktu istirahat sangat minim," tambahnya.
Setelah kepastian tak adanya perubahan jadwal, manajemen PSM pun berusaha agar para pemain dan official tetap bisa mencoblos nantinya.
Beberapa asumsi awal yang bisa dilakukan semisal melakukan pencoblosan di Kedutaan Besar (Kedubes) Filipina, layaknya warga Indonesia yang berdomisili di negara itu.
Tetapi nampaknya hal itu juga bakal sulit terwujud.
Wina menerangkan bahwa Kaya Iloilo FC memilih menjamu PSM di Panaad stadium, yang terlekat di Kota Bacolod.
"Masalahnya adalah kita tidak bermain di Manila, karena setahu saya satu-satunya stadion yang terverifikasi di Filipina itu adalah Panaad stadium yang terletak di Kota Bacolod, sementara lokasi Bacolod ini berbeda pulau dengan Manila, kita transit di Manila baru menyeberang kapal ke Bacolod baru kan Kedubes itu ada di Manila," terangnya.
Meski begitu Wina menambahkan bahwa manajemen PSM tetap terus berkoordinasi dengan PSSI dan AFC terkait dengan situasi ini agar para pemain dan official PSM tetap bisa menyalurkan hak suaranya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @piyann__
Baca: TERPOPULER: Diperiksa Soal Video Dukungan Jokowi-Maruf, Camat ‘Kencing-kencing di Bawaslu Sulsel
