Dua Wanita Lumpuh di Lau Maros Kini Dapat Perhatian Lurah
Dua wanita Lumpuh bersaudara di Lingkungan Soreang, Kecamatan Lau, Maros, kini mendapat perhatian dari pemerintah setempat.
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-MAROS.COM, LAU - Dua wanita Lumpuh bersaudara di Lingkungan Soreang, Kelurahan Soreang, Kecamatan Lau, Maros, Putriyanti (40) dan Irmayanti (31) mendapat perhatian dari pemerintah setempat.
Lurah Soreang, Kecamatan Lau, maros, Arham Rizkiawan telah mengungi dua wanita tersebut, setelah viral.
Beberapa tahun terakhir, dua bersaudara tersebut hanya diurus oleh Mawar. Mawar merupakan anak tunggal, Putri yang masih duduk di bangku kelas enam SD.
Baca: Hasil Liga Champions - Liverpool vs Bayern Imbang, Lyon vs Barcelona Juga Seri Semua Tanpa Gol
Baca: ILC TV One Tadi Malam, Ada Apa? Karni Ilyas Tak Sepakat dengan Rocky Gerung soal Forum Oposisi
Baca: Disiarkan RCTI Liverpool vs Muenchen, Adu Tajam Salah-Lewandowski
Secara kasat mata, dua bersaudara tersebut memiliki prekonomian yang cukup.
Keduanya tinggal di rumah layak, peninggalan kedua orangtuanya, Dg Ali dan Hadijah.
Keduanya hidup serba terbatas, setelah Dg Ali meninggal dua tahun lalu. Sementara, Hadijah meninggal tujuh tahun silam.
Putri diceraikan suaminya, Muslimin saat kondisinya mulai lumpuh. Sementara Irma, lumpuh sejak lahir.
Saat datang membesuk, Arham didampingi Kepala Puskesmas Lau, Sri Samsinar.
"Saya bersama Kapus Lau, sudah turun mengecek kondisi keduanya. Ternyata hanya dia memiliki KIS dan sudah mendapat bantuan sosial," kata Arham, Rabu (20/2/2019).
Pihak Puskesmas telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap, Putri. Hasilnya, kondisinya mengkahawirkan. Tensi darah Putri mencapai 190/120.
Rencananya, Puskesmas akan melakukan pengecekan rutin terhadap dua bersaudara tersebut. Dalam sepekan, tim medis akan mendatanginya.
"Sudah dikasi obat. Kami jadwalkan, dalam sepekan, tim medis akan datang mengecek kondisi kesehatannya," kata Arham.
Pihak Kelurahan juga meminta kepada Putri dan adiknya, untuk dirawat di rumah sakit.
Hanya saja, keduanya menolak lantaran tidak ada pihak keluarga yang mau menjaganya.
"Dia tidak mau. Katanya tidak ada yang berjaga di rumah sakit. Kami sementara cari solusi siapa yang bisa jaga. Kalau bukan pak RT mungkin pak RW yang mengurusnya," katanya.
Keduanya hidup hanya mengandalkan bantuan tetangga. Sementara sanak keluarga, kadang tidak peduli akibat sengketa lahan yang pernah terjadi.
Kunjungan tersebut merupakan kali pertama dilakukan oleh Lurah.
Laporan Wartawan TribunMaros.com, @anchakaumanshar
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :
Follow juga akun instagram tribun-timur.com:
A