Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ampuhnya Gerakan Ayo Hijrah Muamalat, Pertumbuhan Nasabah di Makassar Atraktif

"Pertumbuhannya juga cukup tinggi, tetapi memang yang paling siginfikan itu di Makassar sebagai hub perekonomian di wilayah timur," ujar Ilo.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasrul
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD FADLY ALI
Pemimpin Bank Muamalat Sulampua, Ahmad S Ilham 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gerakan #ayohijrah Bank Muamalat Indonesia (BMI) mulai menggeliat di Makassar.

Ini terlihat dari tren inklusi atau pemanfataan produk perbankan syariah yang atraktif.

Regional Head Bank Muamalat Indonesia (BMI) Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) Ahmad S Ilham mengklaim, indikatornya dari sisi pertumbuhan jumlah nasabah.

Baca: Live ILC TV One Malam ini: Debat Kedua Capres: Benarkah Jokowi Di Atas Angin?, Karni Ilyas Dikritik

Baca: Wabup Toraja Utara: ASN Harus Netral, Kami Tidak Intervensi Pilihannya

Di Makassar saja, menjadi pasar yang paling tinggi menorehkan kinerja inklusifitas nasabah.

"Rerata pertumbuhan nasabah baru di Makassar dulunya hanya berkisar 3 ribu hingga 3,5 ribu nasabah per tahun. Namun kemudian melompat kisaran 15 ribu nasabah baru sejak 2017 dan berlanjut di 2018," katanya via pesan WhatsApp, Selasa (19/2/2019).

"Pertumbuhannya juga cukup tinggi, tetapi memang yang paling siginfikan itu di Makassar sebagai hub perekonomian di wilayah timur," ujar Ilo sapaannya.

Baca: Ramaikan Bursa Pilkades Padaelo Pinrang, Ini Program yang Diperjuangkan Muhammad Nur

Baca: Dana Desa Lutra 2018 Rp 213,3 Miliar, Berikut Infrastruktur yang Akan Dibangun

Hasil kolaborasi perseroan bersama sejumlah pihak yang menggencarkan literasi keuangan berbasis syariah, kata Ilo jadi senjata ampuh yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat kekinian.

"Terkait utilitas produk keuangan syariah sejauh ini, memang tidak paralel dengan potensi pasar yang ada. Sehingga pelaku perbankan syariah cenderung melakukan konsolidasi sehingga menahan penetrasi produk," katanya.

Konsolidasi antara lain, perbaikan kualitas aktiva produktif, penyempurnaan end to end business process, penghimpunan low cost fund, peningkatan kapabilitas SDM dan permodalan.

Baca: Danny Janjikan Kemenangan Bagi Nasdem, Ketua Gerindra Makassar: Rakyat Jenuh

"Sulsel saja, perbankan syariah itu terjebak pada angka psikologis 5 persen pangsa pasar. Sangat lekat, kita seolah sulit lepas sehingga laju perbankan syariah stagnan di 5 persen itu. Kondisi ini juga sebenarnya terjadi pula di tataran nasional," jelasnya.

BMI tidak tinggal diam. "Kami hadir untuk memberikan kemaslahatan besar kepada umat, fastabiqulkhairat dan saling menguntungkan dari sisi bisnis juga," kata Ilo.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, @fadhlymuhammad

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Follow juga akun instagram tribun-timur.com:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved