Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kondisi Terbaru Jalan Berlumpur Menuju Kecamatan Berpenduduk 15.235 Jiwa di Luwu Utara

Infrastruktur jalan kebutuhan utama kecamatan berpenduduk 15.235 jiwa. Tak sejengkal jalan umum di aspal di Seko.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Nurul Adha Islamiah
Bappeda Luwu Utara.
Kondisi jalan menuju Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Gambar direkam pekan lalu. 

TRIBUNLUTRA.COM, SEKO - Kecamatan Seko masuk wilayah tertinggal di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Infrastruktur jalan kebutuhan utama kecamatan berpenduduk 15.235 jiwa. Tak sejengkal jalan umum di aspal di Seko.

Aspal hanya ada di landasan pacu Bandara Seko. Bandara melayani penerbangan pesawat perintis berkapasitas 12 penumpang dari Bandara Andi Djemma Masamba. Ibu kota kabupaten.

Pekan lalu rombongan pejabat Pemerintah Kabupaten Luwu Utara kunjungan kerja ke Seko. Bupati Indah Putri Indriani termasuk.

Baca: Bupati Luwu Utara: Camat Seko Harus Kuat

Baca: Bupati Luwu Utara Kunker ke Seko, Wakilnya Hadiri HUT Bulukumba

Baca: Caleg Gerindra Sebut Prabowo-Sandi Unggul di Luwu Utara

Sebagian besar dari mereka menempuh jalur darat dikarenakan kapasitas pesawat terbatas. Jarak tempuh berkisar 126 kilometer.

Kabag Humas dan Protokol Syahruddin Ucok salah satu pejabat yang menempuh jalur darat menggunakan trail.

Syahruddin beriringan dengan rombongan pejabat dari dinas lain, seperti Bappeda.

"Saya bermalam di jalan. Trail saya kehabisan kampas kopling. Medan sangat berat," ujar Syahruddin, Minggu (10/2/2019).

Syahruddin dan rombongan mengabadikan beberapa titik jalan berlumpur sepanjang perjalanan.

Sekedar diketahui bahwa, ruas yang menghubungkan Sabbang dengan Seko sepanjang 126 merupakan tanggungjawab provinsi.

Sekitar 41 persen atau 48 kilometer telah beraspal hotmix dan rabat beton. Dari Sabbang sampai Komba.

Jalan menuju kecamatan terpencil di pegunungan ini rencananya diperbaiki tahun 2019.

Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Pemprov Sulsel bersama bupati meninjau kondisi jalan akhir 2018 lalu.

Ketua TP2D, Prof Rudi Djamaluddin, menyebut, pembangunan jalan dilakukan bertahap dengan cara sharing tiga alokasi anggaran.

Awal 2019, diprioritaskan pembukaan jalan supaya jalur menuju Seko dapat ditempuh dengan mudah di segala kondisi cuaca. Baik menggunakan roda dua maupun roda empat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved