Kader PSI Parepare Mundur, Pengamat Politik Nilai Rekrutmen Kader Tak Bagus
"Jika ini tidak berjalan maka keluar masuk anggota menjadi hal yang tidak terelakkan," katanya.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Ali Armunanto SIP MSi menanggapi banyaknya kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mundur di Kota Parepare.
"Ini menunjukkan, pengurus PSI Parepare belum memiliki kemampuan tata kelola partai baik, hal ini bisa diakibatkan dari sistem rekrutment yang tidak bagus serta mekanisme kaderisasi yang tidak berjalan," kata Ali, Kamis (7/2/2019).
Baca: Mengemis di Maros, Wanita Asal Sudiang Ini Menyamar Jadi Nenek-nenek
Baca: Raker Reformasi Birokrasi, Kakanwil Sulsel Bentuk Tim Khusus
Ia menganggap, institusionalisasi partai seharusnya dibangun dari sistem rekrutmen dan kaderisasi kuat sehingga masalah komitmen dan identitas kepartaian bisa terinternalisasi dengan baik di kalangan anggota.
"Jika ini tidak berjalan maka keluar masuk anggota menjadi hal yang tidak terelakkan," katanya.
Selanjutnya adalah profesionalisme dalam tata kelola partai, seperti kepastian karir dalam berpartai, kewenangan dan pendistribusian sumber daya partai serta pengambilan keputusan.
Baca: Jelang Valentine, Dua Store CMK di TSM Makassar Hadirkan Berlian Lustra dan Rhythm
"Jika semua itu tidak dikelola dengan profesional maka akan mengakibatkan partai menjadi organisasi keluarga atau paguyuban," katanya.
Sebelumnya, kader PSI Parepare mundur karena menganggap tata kelola keuangan partai tidak transparan.(*)
-
Mundur Sebagai Kader, Bagaimana Status Caleg PSI Parepare?
-
TRIBUNWIKI: Sejarah dan Profil Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Sudah Akreditasi A
-
Unhas Akan Rekrut Dosen Tetap Non PNS untuk 27 Formasi, Ini Syaratnya
-
Ali Wirya: Saya Baca Harian Tribun Timur Sejak 2004
-
Eks Kader Ungkap Kader PSI Parepare Tak Cukup 1.000 Orang