Apa Itu Propaganda Rusia yang Diduga Dipakai Prabowo Subianto - Sandiaga Uno? Berikut Penjelasannya
Apa itu Propaganda Rusia yang sedang heboh di Indonesia? Diduga digunakan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
TRIBUN-TIMUR.COM - Apa itu Propaganda Rusia yang sedang heboh di Indonesia?
Ramai jadi perbincangan soal Propaganda Rusia yang diduga digunakan pasangan Capres dan Cawapres RI, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Sebelumnya, istilah Propaganda Rusia dilontarkan calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo alias Jokowi.
Capres Jokowi mengatakan, pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019.
Ia tak menyebut konsultan asing apa yang digunakan kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Namun, ia sempat menyinggung soal Propaganda Rusia.
"Seperti yang saya sampaikan, teori Propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Jawa Tengahm Ahad atau Minggu (3/2/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mencontohkan soal hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos.
Baca: Apa Itu Propaganda Rusia yang Diduga Dipakai Prabowo Subianto - Sandiaga Uno? Berikut Penjelasannya
Baca: Ustadz Nur Maulana Akhirnya Putuskan Nikah Lagi atau Tidak Setelah Dapat Dukungan 4 Anaknya
Baca: Gong Xi Fa Cai Bukan Selamat Tahun Baru Imlek, Ternyata Inilah Arti Sesungguhnya, Jangan Salah
Juga mengenai hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Akibat menggunakan konsultan asing itu, menurut Jokowi, strategi kampanye yang digunakan kubu oposisi berpotensi memecah belah masyarakat.
Penjelasan soal Propaganda Rusia
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily menegaskan pernyataan Jokowi soal adanya propaganda Rusia hanya sebuah istilah.
Ace Hasan Syadzily mengatakan, istilah itu tidak ada kaitannya dengan intervensi Rusia.
"Pernyataan Pak Jokowi sebagai calon presiden tentang propaganda Rusia hanyalah sebuah istilah dan tidak berhubungan dengan intervesi negara Rusia pada proses politik di Indonesia," ujar Ace Hasan Syadzily melalui keterangan tertulis, Senin (4/2/2019).
Ace Hasan Syadzily mengatakan istilah propaganda Rusia populer setelah RAND Corporation menerbitkan artikel "The Russian 'Firehose of Falsehood' Propaganda Model" pada 2016.