Gerindra Copot Yusuf Damang Sebagai Wakil Ketua DPRD Maros
Ketua Gerindra Maros, Muh Ilyas Cika mengatakan, Yusuf Damang resmi dilengserkan atau dicopot dari jabatannya di DPRD Maros.
Penulis: Ansar | Editor: Hasrul
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Aksi pengusiran pengungsi korban banjir di jalan Taufik, Kelurahan Alliritengae, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros oleh Wakil Ketua DPRD, Yusuf Damang berujung pencopotan.
Pengurus inti partai Gerindra Maros, juga geram dengan aksi Yusuf Damang, yang mengusir pengungsi dari rujab wakil ketua DPRD yang belum rampung.
Ketua Gerindra Maros, Muh Ilyas Cika mengatakan, Yusuf Damang resmi dilengserkan atau dicopot dari jabatannya di DPRD Maros.
Baca: Persatuan Perawat Juga Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Maros
Baca: 10 Randis Pemkab Maros Rusak Akibat Terendam Banjir
Yusuf Damang yang merupakan Wakil Ketua Gerindra Maros tersebut, dilengserkan dari jabatannya, berdasarkan kesepakatan pengurus inti yang berlangsung di sekretariat.
"Kami bersama ketua fraksi, dan petinggi Gerindra Maros, telah melakukan rapat terkait pengusiran pengungsi oleh Yusuf Damang. Hasilnya sudah ada, dia dicopot sebagai Wakil Ketua DPRD," kata Ilyas Cika, Minggu (27/1/2019).
Kader menyepakati, Ketua Fraksi Gerindra, Andi Makmur menggantikan posisi Yusuf Damang di DPRD Maros. Sementara, Yusuf Damang dijadikan sebagai anggota biasa.
Baca: KJB Graha Lestari Makassar Bantu Korban Banjir Maros
Baca: Sertifikat Aset Pemkab Maros Terendam Banjir
Sekira 150 warga jalan Taufik, Kelurahan Alliritengae, Kecamatan Turikale, Maros, diusir saat mengungsi di rumah jabatan wakil Ketua DPRD, Yusuf Damang, Kamis (24/1/2019).
Warga tersebut merupakan korban bencana banjir yang melanda Maros. Warga pindah ke rujab, lantaran Masjid An Nur sudah penuh dijadikan pengungsian.
Padahal warga hanya mau menggunakan teras rujab yang masih kosong tersebut. Mereka juga tidak mau masuk, karena pintu masih terkunci.
Ketua RW 1 Alliritengae, Faizal mengaku kecewa dengan sikap Yusuf Damang, yang datang marah-marah dan menendang bahan makanan pengungsi.
Baca: Nelayan Bababulo Utara Majene Nyaris Tenggelam Diterjang Angin Kencang
Warga tidak memiliki pilihan lain, lantaran lantai satu dan dua masjid sudah penuh. Bahkan tidak ada juga dapur umum. Sejumlah rumah warga, masih terendam.
"Kan rujab ini belum difungsikan. Makaanya ada warga yang pindah. Kami juga buat dapur umum di teras rujab. Tapi Yusuf Damang datang mengusir kami," kata Faizal.
Meski diusir, namun warga masih tetap bertahan di teras rujab. Mereka nekat, lantaran tidak ada tempat lain yang cocok dijadikan tempat pengungsian.
Menurut Faizal, Yusuf Damang mengusir warga dengan alasan ingin memindahkan keluarganya ke rujab. Padahal, warga juga sangat membutuhkan tempat pengngsian.
Baca: Gerindra Sidrap Optimis Ulang Kesuksesan Doamu untuk Prabowo-Sandiaga