Sungai Jeneberang Meluap Hingga Gowa Banjir, Ini Penjelasan Tim Ahli Bendungan Bili-bili
Tim Ahli Operasional Bili-bili, Hamzah, menjelaskan ada dua sumber air yang mengalir ke Sungai Jenneberang hingga akhirnya meluap.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Banjir melanda wilayah Kabupaten Gowa, Selasa (23/1/2019).
Hujan deras terus mengguyur sejak Senin (22/1/2019) dinihari hingga Selasa sore.
Sejumlah wilayah yang tergenang banjir itu diantaranya Kecamatan Pallangga, Tompobulu, Pattallassang, Sombaopu, Barombong serta Bontomarannu.
Tim Ahli Operasional Bili-bili, Hamzah, menjelaskan ada dua sumber air yang mengalir ke Sungai Jenneberang hingga akhirnya meluap.
Pertama air dari Bendungan Bili-bili, kedua air dari Sungai Jenelata.
"Air yang mengalir ke Sungai Jenneberang itu ada dua sumbernya, dari Bendungan Bili-bili serta sungai Jenelata," kata Hamzah kepada Tribun Timur.
Hamzah melanjutkan, meluapnya air hingga banjir di hilir sungai Jenneberang bukan hanya disebabkan oleh debit air dari bendungan Bili-bili.
Sebab bendungan Bili-bili bisa tetap dikontrol.
Sungai Jenelata turut menjadi penyebab meluapnya air di hilir Jenneberang.
Hamzah menyebutkan, jika air dari Sungai Jenelata yang ada di Desa Tanakaraeng, sangat susah di prediksi.
"Tinggi muka air sungai Jennelata itu sempat mencapai 48 meter siang tadi. Debitnya itu 1.200 meter/kubik. Itu yang membanjiri sampai ke hilir," kata Hamzah.
