Kondisi SDN 3 Mamuju yang Memprihatinkan, 13 Tahun Tak Dapat Bantuan Renovasi
Pantauan TribunSulbar.com, Jumat (11/1/2019) hampir seluruh ruang kelas di sekolah tersebut nyaris roboh karena lapuk dimakan usia.
Penulis: Nurhadi | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Kondisi plafon Sekolah Dasar Negeri atau SDN 3 Mamuju, di Lingkungan Tambi, Kelurahan Mamunyu, memprihatinkan.
Pantauan TribunSulbar.com, Jumat (11/1/2019) hampir seluruh ruang kelas di sekolah tersebut nyaris roboh karena lapuk dimakan usia.
Tampak, sekolah yang masih berada dalam wilayah Kota Mamuju itu, luput dari perhatian pemerintah setempat.
Pihak sekolah, mengkhawatirkan siswa yang sedang belajar tertimpah oleh plapon yang sudah rapuh.
Baca: Jarang Disadari Namun Sering Dirasakan, Danny Pomanto Support Film Anak Muda Palsu
Baca: Carikan Dong! Robby Abbas Ungkap Cara Artis Minta Dicarikan Pelanggan, Tarif Termahal Artis
Baca: Benarkah Ada Lowongan CPNS 2019? Ini Penjelasan BKN Termasuk Pendaftaran PPPK & Update CPNS 2018
Selain nyaris ambruk, kondisi plafon sekolah tersebut sudah berlubang akibat terkena air hujan dari atap bangunan sekolah yang sudah dalam kondisi bocor.
Menurut pengakuan kepala sekolah Abd Syukur, bangunan sekolah tersebut sudah berumur 13 tahun, namun tidak pernah tersentuh bantuan rehab bangunan sekolah.
"Jadi bangunan sekolah ini sudah kurang lebih 13 tahun. Kondisinya sangat memprihatinkan utamanya plafonnya mau roboh,"kata Abd Syukur.
Abd Syukur mengatakan, kondisi tersebut sangat mengganggu proses belajar mengajar, utamanya para siswa karena khawatir tertimpa.
"Jadi sangat perlu perhatian, saya juga sudah mengusulkan jika sekolah ini perlu dibangun kembali, bahkan sudah disurvei namun tidak ada realisasi,"ujarnya.
Selain plafon, kondisi tembok bangunan sekolah tersebut juga sudah mulai rusak akibat termakan usia, bahkan sejumlah pentilasi bangunan sekolah tersebut terpaksa ditambal menggunakan papan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan saat kondisi sekolah sepi.
Kondisi mobiler sekolah hampir diseluruh ruang kelas, sudah tampak dalam kondisi rusak parah, sehingga menyebabkan dokumen sekolah tidak tertata rapi.
"Kami berharap, agar pemerintah segera membangunkan bangunan sekolah baru, sehingga siswa dan guru di sekolah tersebut tidak kwatir akibat kondisi bangunan sekolah yang sudah sangat tua saat peroses belajar mengajar berlangsung,"tuturnya.
Salah seorang siswa, Mufida Miftahul Jannah, mengaku sangat khwatir mengikuti proses, belajar karena kondisi bangunan sekolah sudah tua ditambah lagi dengan kondisi plapon nyaris ambruk.
"Kami sangat ingin sekolah kami ini diperbaiki, supaya kami tidak takut tertimpah saat belajar. Kami sangat berharap bisa diperbaiki segera,"kata Miftahul Jannah.