KMS UNM Akan Gelar Baksos di SDN 45 Boja Sinjai Selatan, Begini Kondisi Sekolahnya
Audience yang dilakukan pengurus KMS UNM Kesatuan mendapat respon positif dari Wakil Bupati Sinjai, Rabu (2/1/2019).
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kabupaten Sinjai mengapresiasi program Bakti Sosial Kesatuan Mahasiswa Sinjai (KMS) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan Januari 2019 mendatang.
Audience yang dilakukan pengurus KMS UNM Kesatuan mendapat respon positif dari Wakil Bupati Sinjai, Rabu (2/1/2019).
Melalui rilisnya pada tribun-timur.com, Rabu (2/1/2018), Sekretaris Umum KMS UNM Ismail Mahmud, mengaku puas atas apresiasi pemerinta Sinjai yang ingin ikut bersinergi terhadap aksi sosial yang akan dilaksanakan oleh KMS UNM.
Baca: Ketua KPU Makassar Melantik 30 Orang Panitia Pemilihan Kecamatan
Baca: Kompol Simon Gantikan AKBP Yohanis Jadi Kabag Sumda Polres Luwu Utara
"Alhamdulillah Pemda merespon positif rencana kegiatan kami, sebagai organisasi kedaerahan selain fokus pada proses kader juga teman teman fokus untuk memajukan daerah," katanya.
"Melihat salah satu sekolah yang masih dalam kategori tertinggal tepatnya di SDN 45 Boja SDN 45 Boja, Desa Puncak, Sinjai Selatan,” jelas Ismail.
“Teman-teman juga sudah cek lokasi langsung maka kami berinisiatif untuk melakukan bakti sosial di sana serta memberikan edukasi untuk siswa siswi di sana," lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan positif Kesatuan Mahasiswa Sinjai Universitas Negeri Makassar
"Saya salut dengan Program KMS UNM, selain mengabdikan dirinya Program Program nya juga bagus, terkhusus akan melaksanakan bakti sosial di daerah terpencil di SDN 45 Boja karena di sana perlu sentuhan oleh banyak pihak dan Alhamdulillah KMS UNM hadir untuk memberikan edukasi bagi masyarakat di sana," katanya.
Diketahui bahwa sekolah di sana masuk dalam kawasan hutan lindung dan akses transportasi susah sehingga harus berjalan kaki untuk bisa sampai di lokasi.
Selain akses lokasi sarana dan prasarana juga belum layak, seperti dinding dari seng dan lantas beralaskan tanah. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: