Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tinjau Program NUSP, DPRD Palopo Temukan Proyek yang Dikerja Asal-asalan

Anggota DPRD Kota Palopo yang turun mengecek proyek NUSP adalah Legislator PKB Hamka Pasau, Legislator PPP Budiman dan Legislator PDIP Alfri Jamil

Penulis: Hamdan Soeharto | Editor: Nurul Adha Islamiah
Hamda/Tribupalopo.com
Anggota DPRD Kota Palopo turun meninjau program Neighborhood Upgrading and Shelter Project (NUSP) di dua titik, Kelurahan Ponjalae dan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Jumat (7/12/2018) siang. 

Laporan Wartawan TribunPalopo.Com, Hamdan Seoharto.

TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Anggota DPRD Kota Palopo turun meninjau proyek program Neighborhood Upgrading and Shelter Project atau NUSP di dua titik, Kelurahan Ponjalae dan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Jumat (7/12/2018) siang.

Anggota DPRD Kota Palopo yang turun mengecek proyek NUSP adalah Legislator PKB Hamka Pasau, Legislator PPP Budiman dan Legislator PDIP Alfri Jamil.

Dalam peninjauan itu, DPRD Palopo menemukan proyek yang diduga dikerja asal-asalan. Padahal biaya pembangunan NUSP menelan anggaran hingga puluhan miliar.

Baca: Kapolsek Malangke Barat Luwu Utara Bagi-bagi Sembako untuk Warga Miskin

Baca: Besok Tes SKB Mulai Digelar, Pelamar CPNS Sidrap Pertanyakan Aturan untuk Putra Daerah

Baca: PSM vs PSMS, Ini Saran Pemuda Bulukumba untuk Suporter PSM Makassar

Proyek yang diduga dikerjakan asal-asalan itu meliputi trotoar yang ada di sepanjang jalan Andi Tadda Palopo. Di sana, DPRD menemukan penutup saluran drainase di trotoar hanya memakai papan. Seharusnya penutup mengunakan besi

"Ini sudah menyalahi spesifikasi. Penutup itu harusnya besi, bukan kayu. Apalagi jumlahnya sangat lumayan banyak," kata Hamka Pasau.

Temuan berikutnya adalah pekerjaan jalan rabat beton yang diduga dikerja asal-asalan di Jl Carede, kelurahan Pontap.

Rabat beton yang baru dikerja pada tahun 2017 itu sudah terkelupas. Krikil sudah banyak yang nampak.

Warga sekitar mengeluhkan debu jalanan rabat beton itu, serta rawan kecelakaan menjadi kekhawatiran tersendiri.

"Kami pernah tegur pekerjanya karena menggunakan campuran yang tidak sesuai. Bahkan pernah juga ditegur sama beberapa anggota DPRD Palopo," kata Ketua RT4 RW 1, Kelurahan Pontap, Meliati.

"Jika melihat kondisi jalan ini, jelas ada indikasi pelanggaran," ujar caleg PKB Sulsel dapil XI Luwu Raya ini.

Perlu diketahui, program Neighborhood Upgrading and Shelter Project (NUSP) adalah dana hibah luar negeri yang dianggarkan melalui Kementrian PU dan Perumahan.

Untuk NSUP-2 sendiri Kota Palopo mendapatkan anggaran Rp 21 miliar. Terbagi dalam tiga paket, yakni paket pertama sebesar Rp 1,2, miliar, paket II Rp 2,4,miliar, dan paket III Rp 6,4. miliar.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

ii

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved