Atasi Krisis Air dengan Membendung Sungai Majannang, Pemkab Maros Diprotes
Melalui forum diskusi, Pemkab akan mudah merumuskan solusi yang efektif dan efisien, untuk mengatasi krisis air bersih.
Penulis: Ansar | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Maros, Abrar Rahman protes dengan rencana Pemkab mengucurkan anggaran penelitian untuk membendung air di sungai Majannang, Kamis (6/12/2018).
Abrar protes setelah kucuran anggaran dari APBD tersebut, telah disetujui oleh DPRD bersama Pemkab Maros, beberapa waktu lalu.
Abrar kecewa dengan keputusan DPRD yang hanya menganggarkan penelitian, dengan opsi membendung air di sungai Majannang. Sementara, anggaran pencarian air di Bontoa, ditiadakan.
Baca: Inilah Bukti Yang Diserahkan Tim Kuasa Hukum Pedagang Sentral Makassar
Baca: VIDEO: Jorok dan Bau di Sekitar Kanal Maccini Sombala Makassar, Begini Curhat Warga
Kebijakan tersebut dinilai menjadi bukti, kurangnya perhatian Pemkab dan DPRD terhadap krisis air bersih, yang melanda daerah pesisir, khususnya Bontoa.
"Pemkab Maros selama ini kurang terbuka. Bahkan terkesan malas membuka ruang diskusi bersama peneliti air. Akibatnya, solusi krisis air bersih tidak pernah ada," katanya.
Melalui forum diskusi, Pemkab akan mudah merumuskan solusi yang efektif dan efisien, untuk mengatasi krisis air bersih.
Abrar menyampaikan, debit air di Bantimurung, cukup untuk dialirkan ke wilayah pesisir. Namun Pemkab belum pernah mencarikan solusi.
"Maros ini memiliki dua sumber air yang besar, seperti Bantimurung dan Lekopancing. Tapi kenapa warga Maros, krisis air setiap tahun," katanya.
Dia berharap, Pemkan Maros berusaha menyiapkan air untuk warga yang selama ini mengalami krisis.
Sementara Ketua DPRD Maros, Chaidir Syam mengatakan, penelitian sumber air di Bontoa tidak dimasukkan di APBD 2019, lantaran PDAM sementara bekerja.
PDAM sudah melakukan penelitian sumber air di Bontoa. Bahkan sudah ada beberapa data hasil penelitian.
"Menurut infonya sudah ada beberapa data penelitiannya. Kami tidak pernah diam, melihat kondisi krisis air bersih yang terjadi di Bontoa," katanya. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: