Jadi Korban Bully dan 'Dikeroyok' Siswanya, Joko Susilo: Harus Sabar
Sikap kurang pantas terhadap seorang guru yang jadi korban bully beberapa murid sedang viral di media sosial.
TRIBUN-TIMUR.COM-- Sikap kurang pantas terhadap seorang guru yang jadi korban bully beberapa murid sedang viral di media sosial.
Tampak dalam video, sekelompok siswa SMK NU 03 Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah, menunjukkan sikap tak sopan kepada gurunya yang jadi korban bully.
Adalah Joko Susilo, Guru gambar Teknik Otomotif SMK NU 03 Kaliwungu Kendal jadi korban bully muridnya.
Namun sang guru, Joko mengungkapkan bahwa hal tersebut hanya merupakan sebuah candaan yang kelewat batas.
Baca: Gandeng Maybank, Phinisi Hospitality Indonesia Gelar Phinisi Hospitality Fair
Baca: TRIBUNWIKI: Profil Hildawati Almah, Dosen Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar
Baca: Bukan Syahrini, Inilah 7 Artis Terkaya di Indonesia, Ada yang Masih Lajang Loh
“Itu hanya candaan, namun kelewat batas,” ujarnya, Senin (12/11/2018).
Ia mengaku awalnya ada seorang murid yang melempar kertas dan mengenai dirinya, namun saat ditanyai, respon para murid seolah-olah bercanda.
Karena terlarut dalam suasana bercanda, murid-murid pun secara tidak sopan malah bersikap seperti mengeroyok dan memukuli sang guru.
“Biasanya juga tidak begitu. Itu hanya sekelompok anak saja, tidak satu kelas atau semua anak begitu.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Piala AFF Indonesia vs Timor Leste, Bima Sakti Turunkan Andik Vermansah?
Baca: Jadwal Live Siaran Langsung Indonesia vs Timor Leste Piala AFF 2018 Bahaya Jika Tak Menang Besar!
Baca: Jadwal Liga I Pekan 31; PSM Makassar vs Persija Jadi Pembuka
Yang dapat saya sampaikan yaitu tidak ada kekerasan dan pemukulan, tapi memang guyonan (candaan)nya kelewat batas,” sambungnya.
Ketika ditanyai apakah dirinya merasa marah atau tidak, dia menjawab tidak namun berusaha sabar.
“Saya tidak marah. Waktu itu setelah guyonan itu saya lanjut kerja (mengajar) sampai selesai. Ya, cuman harus sabar dan saya berusaha sabar,” ungkapnya.
Untuk persoalan selanjutnya, ia mengatakan akan seluruhnya menyerahkan hal tersebut kepada pihak sekolah dan pihak-pihak lain yang terkait.
“Itu urusan sekolah. Tugas saya sebagai guru melaksanakan kegiatan belajar-mengajar saja,” tuturnya.
“Setahu saya hari ini akan ada rapat antara keluarga murid dan sekolahan untuk membahas hal tersebut,” timpalnya.