Live Streaming ILC TVOne 'Tahun Politik Makin Panas, Tampang Boyolali vs Sontoloyo', Nonton Disini!
Indonesia Lawyer Club (ILC) TVOne malam ini jam 20.00 wita membahas 'Tahun Politik Makin Memanas, Tampang Boyolali vs Sontoloyo'
TRIBUN-TIMUR.COM - Live Streaming ILC TVOne malam ini membahas 'Tahun Politik Makin Panas, Tampang Boyolali vs Sontoloyo'.
Nonton Live Streaming ILC TVOne malam ini mulai pukul 20.00 wib.
"Dear Pencinta ILC: Diskusi kita, pkl 20, Selasa besok, berjudul "Tahun Politik Makin Panas: Tampang Boyolali vs Sontoloyo". #ILCBoyolaliVSSontoloyo," tulis host Indonesia Lawyer Club (ILC) TVOne, Karni Ilyas kemarin.
Baca: Ini Hukum Memperingat Rebo Wekasan (Hari Rabu Terakhir Bulan Safar) Menurut Ustadz Abdul Somad
Baca: Besok, Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir Diyakini Bakal Turun Ribuan Bencana, ini Penjelasan UAS
Baik "Tampang Boyolali" maupun kata "Sontoloyo" akhir-akhir ini memang tengah jadi perbincangan.
Sontoloyo, merupakan pernyataan yang disampaikan Jokowi saat menghadiri pembagian sertifikat tanah di Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
"Hati-hati. Banyak politikus yang baik-baik, tapi juga banyak politikus yang sontoloyo," kata Presiden Joko Widodo saat itu.
Pernyataan tersebut menimbulkan banyak reaksi. Jokowi kemudian melakukan klarifikasi.
Presiden Joko Widodo mengaku jengkel terhadap politikus yang mengadu domba, fitnah, dan memecah belah untuk meraih kekuasaan.
Ia mengatakan, karena jengkelnya, saat acara pembagian 5.000 sertifikat lahan di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018), keluarlah pernyataan " politikus sontoloyo" untuk menyebutkan politisi yang melakukan praktik seperti itu.
Alasan itu diungkap Jokowi saat menerima pimpinan gereja dan rektor/ketua perguruan tinggi Kristen seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
"Sebetulnya ini dimulai dari urusan politik, yang sebetulnya setiap lima tahun pasti ada. Dipakailah yang namanya cara-cara politik yang tidak beradab, yang tidak beretika, yang tidak bertata krama Indonesia."
"Cara-cara politik adu domba, cara-cara politik yang memfitnah, cara- cara politik yang memecah belah hanya untuk merebut sebuah kursi, sebuah kekuasaan, menghalalkan segala cara," ujar Jokowi.
"Makanya saya sampaikan, politikus sontoloyo, ya itu, jengkel saya," lanjut dia.
Jokowi mengaku, selama ini ia menahan diri untuk tak mengeluarkan pernyataan seperti itu.
Akan tetapi, menurut dia, berlangsung cara-cara politik kotor hanya demi meraih kekuasaan baik di tingkat kota, kabupaten, provinsi, bahkan perebutan kursi presiden.