Guru Besar FKM Unhas Beri Pandangan RPJMN Bidang Kesehatan Bappenas
Pada RPJMN 2020-2024 Bappenas Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kedeputian Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR- Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin Makassar, Prof Sukri Palutturi diundang memberikan pandangannya pada RPJMN 2020-2024 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kedeputian Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Salah satu agendanya adalah pembahasan hasil analisis kewilayahan yang berlangsung. Prof Sukri Palutturi yang juga Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas banyak memberikan masukan terutama indikator status kesehatan.
"Indikator status kesehatan tersebut tidak hanya kematian bayi, kematian ibu tetapi juga indikator inklusif meliputi ibu hamil (KIA), lansia (life expectancy) dan orang cacat (disabilitas prevalence)," kata Prof Sukri, Rabu malam.
Ia menambahkan, perlunya ada sinkronisasi antar indikator misalnya ada indikator prevalensi gizi buruk, Stunting dan sebagainya sementara tidak diikuti persentase tenaga gizi, demikian pula terdapat beberapa indikator yang sifatnya penyakit menular atau tidak menular dan masalah sanitasi, lingkungan dan air bersih sementara tidak diikuti dengan persentase tenaga kesehatan masyarakat (Sarjana Kesehatan Masyarakat) pada wilayah tersebut. Lebih lanjut, perlu ada sinkronisasi antara antara antara indikator outcome dengan indikator input, proses dan output.
Prof Sukri, yang juga Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulsel, mengatakan semangat indikator RPJMN ini adalah sehat itu jauh lebih baik daripada orang sakit.
Karena itu, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) perlu diperkuat tanpa mengabaikan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),
"Prevention is much better than cure,"tutupnya.
Background Study RPJMN 2020-2024 dibidang Kesehatan. Kajian tersebut menghasilkan analisis capaian, identifikasi isu strategis dan tantangan, serta rekomendasi arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan ke depan.
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
11