Gelandang Andalan Timnas U-19 Witan Sulaiman, Mimpi Anak Tukang Sayur Tembus Piala Dunia U-20
Tim nasional U-19 generasi tahun 2017 ini juga melahirkan satu gelandang jempolan pada diri Witan Sulaiman.
TRIBUN-TIMUR.COM - Satu lagi generasi terbaik sepakbola Indonesia lahir, setelah generasi Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan.
Kalau Evan Dimas dan angkatannya sudah masuk ke level Timnas U-23 dan tak lama lagi senior, kini muncul lagi generasi baru U-19.
Generasi ini dipimpin oleh Egy Maulana Vikri yang sempat mengundang decak kagum di Piala AFF tahun 2018.
Meski kemudian gagal juara di Piala AFF U-19, Juni 2018 lalu, karena terganjal di babak semifinal, kiprah mereka berlanjut.
Baca: Jadwal Live Streaming Skor Metube.id RCTI Timnas U-19 Indonesia Vs Jepang
Baca: Timnas U-19 Vs Jepang U-19, Witan Sulaiman Janji Tampil Habis-habisan agar Lolos Piala Dunia U-20
Ya, perjalanan Timnas U-19 yang dilatih Indra Sjafri mampu tembus di putaran final Piala Asia U-19 yang digelar di Indonesia.
Generasi U-19 tahun 2013 bolehlah sukses menjuarai Piala AFF U-19, tapi mereka gagal bermain di putaran final Piala Asia U-19.

Artinya generasi Egy cs tak kalah menterengnya jika dibandingkan angkatan Evan Dimas dkk yang kemudian banyak menghasilkan banyak bintang-bintang besar.
#TRIBUNWIKI menuliskan, pada generasi ini, bukan Egy Maulana Vikri seorang yang layak disemati kata pemain bintang.
Keluarga Sederhana
Tim nasional U-19 generasi tahun 2017 ini juga melahirkan satu gelandang jempolan pada diri Witan Sulaiman.
Pelatih Indra Sjafri –yang kembali dipilih PSSI menukangi Timnas U-19, mengaku takjub dengan kemampuan Witan.
Baca: Timnas U-19 Vs Jepang U-19, Witan Sulaiman Janji Tampil Habis-habisan agar Lolos Piala Dunia U-20
Baca: Poin Setara Qatar dan UEA, Ternyata Ini Alasan Timnas U-19 Indonesia Lolos Perempat Final Piala Asia
Siapakah Witan Sulaiman? Layak disimak seluk beluknya. Witan lahir dari keluarga sederhana di Kota Palu, Sulawesi Tengah, 17 tahun silam.
Ya, kota yang baru saja mengalami bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi (pengemburan tanah) ini, telah melahirkan sosok Witan, pada 8 Oktober 2001.
Soal kemampuan sepakbolanya, pemain yang mengenakan seragam nomor 8 di Timnas U-19 memang punya bakat sejak kecil.

Seperti dilansir Sepakbola.com dari Radar Palu TV, Witan kecil ini kerap menangis jika tak diantarkan orang tuanya ke lapangan sepakbola untuk latihan.
Kerja keras Witan dan dukungan dari kedua orang tuanya itu mulai berbuah hasil ketika Witan masuk ke SMP Ragunan.