Diskominfo dan Persandian Mamuju Gelar Pelatihan Peningkatan Wawasan KIM
Diharap mampu memperkuat penyebaran informasi dan menangkal informasi yang tidak benar atau hoaks di masyarakat.
Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Informasi, Komunikasi dan Persandian (Diskominfosandi) Kabupaten Mamuju, menggelar pelatihan peningkatan wawasan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Kantor Kecamatan Kalukku, Jumat(12/10/2018).
Kegiatan tersebut dilaksanakan, dengan harapan KIM yang dibentuk di setiap desa di Mamuju, mampu memperkuat penyebaran informasi dan menangkal informasi yang tidak benar atau hoaks di masyarakat.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 13 perwakilan KIM se Kecamatan Kalukku dengan menghadirkan sejumlah pemateri, termasuk dari kalangan jurnalis di Mamuju.
Kepala Bidang Sarana dan Diseminasi Informasi, Diskominfo Sandi Mamuju, Ita Sari Darmawati mengungkapkan, kegiatan tersebut dibuat agar para pengurus KIM yang telah terbentuk dapat dengan cepat menyusun informasi-informasi yang didapatkan untuk kemudian disebar ke masyarakat.
"Setelah mengikuti pelatihan ini, kami harapkan para pengurus KIM dapat menerapkan ilmu yang sudah didapat. Jurnalistik atau penyusunan berita ini erat kaitannya dengan tugas KIM sebagai penyampai informasi ke masyarakat," kata Ita Sari Darmawati.
Selain menggelar pelatihan dasar-dasar Jurnalistik bagi pengurus KIM, Diskominfo juga mengadakan sosialisasi mengenai kiat-kiat wirausaha bagi pengurus KIM yang ada di Kecamatan Kalukku.
"Selain meningkatkan perekonomian, hal ini dimaksudkan agar para pengurus KIM dapat lebih mandiri dalam menjalankan aktivitasnya,"ujarnya.
Pengurus KIM Desa Buliling, Marianus mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Diskominfo Sandi Mamuju tersebut. Ia berharap kegiatan serupa bisa secara lanjut diadakan di Kecamatan Kalukku.
"Saya selaku pengurus KIM sangat mengapresiasi kegiatan ini, ini kali pertama saya mengikuti pelatihan dasar jurnalistik, dan ini penting untuk bagaimana kami selaku KIM dapat dengan cepat membuat berita untuk kemudian disebarluaskan ke masyarakat,"ujar Marten. (*)