Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unjuk Rasa Masyarakat Kalumpang Raya di Kantor Gubernur Sulbar Diwarnai Kericuhan

Pengunjuk rasa dan Satuan Polisi Pamon Praja (Satpol PP) yang mengenakan tamen plastik, terlibat aksi saling dorong.

Penulis: Nurhadi | Editor: Anita Kusuma Wardana
nurhadi
Unjuk rasa puluhan mahasiswa dan masyarakat Kalumpang Raya(Kalumpang-Bonehau) di Kantor Gubernur Sulawesi Barat, sempat diwarnai kericuhan, Senin (24/9/2018). 

Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi

TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Unjuk rasa puluhan mahasiswa dan masyarakat Kalumpang Raya(Kalumpang-Bonehau) di Kantor Gubernur Sulawesi Barat, sempat diwarnai kericuhan, Senin (24/9/2018).

Pengunjuk rasa dan Satuan Polisi Pamon Praja (Satpol PP) yang mengenakan tamen plastik, terlibat aksi saling dorong.

Kericurah tersebut disebabkan, Satpol PP menghalau para pengunjuk rasa yang hendak menuju pelataran kantor gubernur untuk menyapaikan orasi.

Pengunjuk rasa yang membawa sejumlah petisi menuntut agar Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar (ABM) segera merealisasikan janjinya untuk memperbaiki infrastruktur di Kalumpang - Bonehau.

Selain itu, mereka juga mendesak agar PT Bukaka (Kalla Group) agar get out dari tanah Kalumpang Raya, karena dinilai hanya mengeksploitasi SDA, tapi tidak memberikan kontribusi baik bagi masyarakat.

Koordinator Lapangan Ruhul mengatakan, sudah 73 tahun Indonesia merdeka, tapi Kalumpang Raya masih terisolir, padahal, kata dia, Kalumpang Raya juga merupakan bagian dari NKRI yang harus mendapat perhatian seperti daerah lain.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved