CITIZEN REPORTER
Pegiat Media Sosial di Sulsel Belajar Isu Perempuan dan Anak
Menampilkan pemateri Ketua Lembaga Masyarakat Peduli Media Budi Hermanto
Penulis: CitizenReporter | Editor: Jumadi Mappanganro
Rubhy Sudikio
Komunitas Blogger
Melaporkan dari Makassar
Sejumlah pegiat media sosial di Sulawesi Selatan mengikuti pelatihan tentang isu perempuan dan anak bagi SDM media sosial di Hotel Santika Makassar. Berlangsung selama dua hari: 12 hingga 13 September 2018.
Kegiatan ini dibuka Plt Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Selatan Drs Askari Msi.
Pelatihan ini diselenggarkan Kementerian Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sulsel.
Diikuti utusan berbagi komunitas blogger, kompasianer dan Sanggar Seni Kabupaten Jeneponto. Juga diikuti perwakilan Dinas Sosial Kota Makassar dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sulsel.
Menampilkan pemateri Ketua Lembaga Masyarakat Peduli Media Budi Hermanto.
Kamisan Makassar: Bebaskan Wa Lone, Kyaw Soe Oo dan Lindungi Rohingya!
Pelantikan Bupati dan Wali Kota Terpilih Dijadwalkan 24 September
Menurutnya bahwa tugas media terkhusus media sosial harus mampu mengedukasi banyak orang melalui media yang dipunyai, baik lewat tulisan maupun melalui caption kita.
Media sosial merupakan media online di mana penggunannya dapat dengan mudah berkomunikasi dan berpartisipasi tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Saat ini banyak media sosial yang bisa di gunakan. Dari yang berbasiskan proyek kolaborasi, blog hingga micro blog
Ia menambahkan, saat ini isu perempuan dan anak kerap mencuat karena tingkat kekerasan terhadap perempuan semakin tinggi. Padahal perempuan harus dihormati karena perempuan dan laki laki sama. Hanya perbedaan jenis kelamin saja.
“Karena itu, diperlukan pendekatan yang responsif gender bagi SDM media sosial sebagai upaya untuk meningkatkan keikutansertaan dalam mewujudkan informasi yang responsif gender dan melindungi anak. Dalam hal ini membutuhkan pemahaman dan komitmen,” pinta Budi. (*)