Ini Kata Dokter Wachyudi Muchsin Soal Minum Kopi
ternyata kopi juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan jika berlebihan di konsumsi, salah satunya adalah efek ketergantungan.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR--Minum kopi saat ini telah menjadi gaya hidup sebagian orang.
Kopi bahkan telah menjadi candu, sehingga merasa ada yang berbeda jika dalam sehari tidak minum.
Kopi termasuk minuman yang digemari oleh pria dan wanita.
Di dalam kopi terkandung kafein, yang merupakan senyawa kimia alkaloid yang dikenal sebagai trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2.
Jumlah kandungan kafein dalam kopi adalah 1-1,5 persen, sedangkan pada teh 1-4,8 persen.
Hal tersebut dipaparkan Dokter Ahli Estetika, dr Wachyudi Muchsin SH.
"Kafein bekerja dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel syaraf yang akan memacu produksi hormon adrenalin," katanya pada tribun-timur.com, Kamis (9/8/2018).
Dikatakannya, dalam dunia kedokteran, kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan meningkatkan produksi urin.
Dalam dosis yang rendah kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit.
Mekanisme kerja kafein dalam tubuh adalah menyaingi fungsi adenosin (salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang cepat tertidur).
"Kafein itu tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh, melainkan kafein akan membalikkan semua kerja adenosin sehingga tubuh tidak lagi mengantuk, tetapi muncul perasaan segar, sedikit gembira, mata terbuka lebar, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk energi ekstra," jelasnya.
Itulah sebabnya berbagai jenis minuman pembangkit stamina umumnya mengandung kafein sebagai bahan utamanya.
Selain manfaatnya untuk kesehatan ternyata kopi juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan jika berlebihan di konsumsi, salah satunya adalah efek ketergantungan.
Minum kopi ternyata dapat meningkatkan resiko terkena stroke.