Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Asosiasi Pariwisata Sulsel Iri Perkembangan Wisata di NTB

Ketua ASITA Makassar, Sahabuddin menilai Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB punya anggaran yang cukup besar.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Advance Meeting bertajuk direct sales Lombok-Sumbawa di Hotel Aston Jl Sultan Hasanuddin Makassar, Kamis (26/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Asosiasi yang berkecimpung di rana pariwisata di Sulsel iri dengan perkembangan Sektor pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama di Lombok, kini menjadi buah bibir para pelancong dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Ketua ASITA Makassar, Sahabuddin menilai Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB punya anggaran yang cukup besar.

"Rp 5 miliar sangat besar. Bahkan dibagi kepada asosiasi untuk bersinergi saya kira Pemprov Sulsel pun harus demikian untuk memajukan industri pariwisata kita," katanya di sela Advance Meeting bertajuk direct sales Lombok-Sumbawa di Hotel Aston Jl Sultan Hasanuddin Makassar, Kamis (26/7/2018).

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji & Umroh Republik Indonesia (AMPHURI) Regional Sulampua, Azhar Gazali pun menjempol halal tourism NTB.

"Ramadan saja, hotel di NTB mengalami okupansi tertinggi di Indonesia. Bayangkan dia mendatangkan ulama sebagai penceramah dan imam terbaik dari dalam dan luar negeri di Islamic Centernya. Wisatawan datang," ujarnya.

Wakil Direktur Poltekpar Lombok, Farid Said mewakili BPPD NTB menuturkan, Lombok-Sumbawa menawarkan sejumlah destinasi wisata yang tidak kalah menariknya dari tetangga sebelah, Bali.

"Khusus lombok, berbagai destinasi menarik tersedia di Pulau Seribu Masjid. Mulai dari keindahan bawah laut, gugusan perbukitan yang hijau, bentangan pasir putih di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, eksotisme tiga gilu di Lombok Utara, hingga panorama Gunung Rinjani," katanya.

Tak hanya itu, Lombok juga memiliki kekayaan budaya yang menjadi buruan para pelancong dunia, termasuk sajian kuliner berselera pedas.

Berbagai upaya ditempuh dalam memajukan sektor pariwisata NTB, mulai dari regulasi, promosi, hingga penguatan destinasi.

Hasilnya, tingkat kunjungan wisatawan ke NTB terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Catatan, Dinas Pariwisata NTB, jumlah kunjungan pada 2008 hanya sebanyak 500 ribu.

Namun, pada 2017 kemarin, jumlah ini membengkak hingga 3,5 juta wisatawan.

"Potret pariwisata NTB kita lihat saat ini pada 2017 sudah menyentuh 3,5 juta wisatawan, dan tahun depan ditargetkan empat juta wisatawan," kata Farid.

Kemajuan sektor pariwisata pada akhirnya memberikan dampak positif bagi masyarakat, pelaku industri wisata, pelaku ekonomi kreatif. Efek dari berbagai aktivitas pariwisata berdampak pada masyarakat.

"Bagi pelaku industri wisata dengan hadirnya industri kreatif memberikan kesejahteraan masyarakat," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved