Deputi Kemenko Kemaritiman Resmi Lepas Peserta ENJ UNM
Pelepasan secara simbolik dirangkaian dengan talkshow bertajuk Peran Pemuda dalam Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Deputi IV Bidang SDM, Iptek dan Kebudayaan Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman, Safri Burhanudin secara resmi melepas peserta Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) Universitas Negeri Makassar (UNM), di Ballroom Menara Pinisi UNM, Senin (16/7/2018).
Pelepasan secara simbolik dirangkaian dengan talkshow bertajuk Peran Pemuda dalam Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
Dalam sambutannya, Burhanuddin menyampaikan perlunya penguatan sistem yang baik guna mewujudkan Indonesia sebagai corong negara maritim.
Ia berpendapat, mahasiswa punya andil yang besar guna membantu pemerintah.
"Peserta ENJ UNM tidak hanya sosialisasi di Pulau Kayudadi di sana, lihat apa masalahnya, lihat peluang apa di sana, didik anak-anak mereka sehingga dapat membangun daerahnya. Kampanyekan pentingnya menjaga biota laut," ucapnya.
Baca: Ingat Ponari Si Dukun Cilik? Dulu Disebut Sakti dan Panen Uang, Sekarang Malah Begini Praktiknya
Pria asal Enrekang ini menilai, SDA laut Indonesia bila dimaksimalkan mencapai sekira Rp20 triliun, bahkan sektor parawista Indonesia menyumbang devisa negara di posisi kedua.
"Bahkan Batubara sudah dikalahkan, sangat besar peluang bila di maksimalkan, itu kami sudah hitung. Hanya saja beberapa masyarakat kita, termasuk di Kayuadi masalahnya ialah kesadaran menjaga laut, pengeboman masih jadi pekerjaan rumah," kata dia.
Menurut Burhanuddin, mahasiswa perlu terjun ke lapangan guna mengetahui hal apa saja yang terjadi dan mengetahui pokok permasalahan.
"Rasakan bagaimana kehidupan mereka, maka dari itu salah satunya dengan ekspedisi. Agar ada solusi tepat dan langkah cerdas melihat lautan di Indonesia, " tambahnya.
Sebanyak 25 delegasi ENJ dari kampus orange bakal mengabdi di Pulau Kayuadi, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar selama 21 hari.
Ke-25 peserta berasal dari sembilan fakultas yang ada di UNM.(*)