Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Reaksi Menteri Susi Pudjiastuti Saat Statementnya Dipotong Fahri Hamzah

Awalnya, Fahri Hamzah mengomentari pernyataan Susi Pudjiastuti soal pemberantasan pencurian ikan sebagai langkah awal.

Editor: Ilham Arsyam
Fahri Hamzah dan Susi Pudjiastuti 

TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti memberikan tanggapannya terkait pernyataan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah soal pemberantasan pencurian ikan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui akun Twitter, @susipudjiastuti, yang diunggah pada Kamis (12/7/2018).

Awalnya, Fahri Hamzah mengomentari pernyataan Susi Pudjiastuti soal pemberantasan pencurian ikan sebagai langkah awal.

 

Fahri mengatakan jika waktu 5 tahun seharusnya dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan bukan dijadikan langkah awal.

Menurutnya, bila dapat menyelesaikan pekerjaan itu berarti bertanggungjawab atas amanah yang diberikan kepadanya.

Lantas, Fahri menyindir jika Susi Pudjiastuti belum tentu terpilih lagi untuk 5 tahun kedepan.

@Fahrihamzah: Dikasi waktu 5 tahun dijadikan langkah awal...seharusnya 5 tahun dipakai selesaikan kerjaan. Baru bertanggungjawab atas amanah namanya...kalau 5 tahun lagi kan belum tentu terpilih..

Cuitan Fahri Hamzah
Cuitan Fahri Hamzah (Twitter)

Mendapat komentar seperti itu, Susi Pudjiastuti segera memberikan balasannya.

Dikatakannya, agar Wakil Ketua DPR itu membaca seluruh pernyataan dan tidak memotongnya.

Jika dipotong, kata Susi, akhirnya seolah menjadi seperti yang Fahri pikirkan.

@susipudjiastuti: Sebaiknya baca seluruh statemen saya. Jangan dipotong separuh separuh. Akhirnya seolah seperti yg anda pikir. Naif !!!

Cuitan Susi Pudjiastuti kepada Fahri Hamzah.
Cuitan Susi Pudjiastuti kepada Fahri Hamzah. (Twitter)

Seperti dikutip dari situs resmi KKP, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengimbau seluruh lapisan masyarakat memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi secara bijak.

Ia berpendapat, teknologi bukan sesuatu yang harus ditakuti, melainkan peluang baru yang dapat mendatangkan berbagai manfaat.

Pemanfaatan teknologi ini sendiri menurutnya telah diterapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dipimpinnya.

Selain untuk menyosialisasikan program KKP, perkembangan teknologi juga dimanfaatkan dalam upaya pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) melalui rekaman Vessel Monitoring System (VMS) dari Global Fishing Watch (GFW).

Dengan teknologi ini, masyarakat dapat berpartisipasi langsung dalam mengawasi pergerakan kapal-kapal Indonesia dengan mengakses www.globalfishingwatch.org. Informasi ini juga membantu investigasi ketika ada permasalahan di laut.

Menurut Susi, langkah ini telah mendatangkan hasil yang luar biasa.

“Sekarang lautan Indonesia menjadi tempat yang paling ditakuti oleh pencuri ikan, oleh pemain illegal unreported, and unregulated fishing (IUUF)."

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved