Adiknya Meninggal usai Melahirkan, Warga Kecamatan Sadan Soroti Pelayanan di RS Elim Rantepao
David mengkritisi pelayanan pasien di RS Umum Elim Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Penulis: Risnawati M | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan TribunToraja.com, Risnawati
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Salah satu warga Kecamatan Sadan, David mengkritisi pelayanan pasien di RS Umum Elim Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Kepada TribunToraja.com, David menceritakan kematian adik iparnya Almh WP (31) yang selesai melahirkan meninggal bersama-sama bayinya, dengan penyebab utama kejadian itu, pihak keluarga menyalahkan pihak rumah sakit yang tidak menyediakan stok darah.
"Setelah melahirkan, adik saya pendarahan hebat saat dini hari dan kami disuruh cari darah pas lagi gawatnya, pihak rumah sakit mengira darah itu dibeli segampang beli minuman botol," ujar David, Kamis (12/7/2018).
David menceritakan, almarhum adiknya dirangsang sesuai rujukan dokter, setelah melahirkan secara normal pada Kamis (5/7/2018) pukul 00.30 Wita, bayinya meninggal setelah berapa menit pasca dilahirkan.
Kemudian, sang adik mengalami pendarahan hebat dan meninggal dunia pada pukul 02.30 Wita dini hari.
"Saya sangat sesalkan pelayanan yang tidak baik di RS Elim Rantepao, karena mereka tidak mengantisipasi jika hal gawat akan terjadi, subuh-subuh pas gawatnya adik saya, kita disuruh cari darah ke Palopo," jelasnya.
Lanjut David mengatakan, tenaga perawat yang terbatas di ruang pasien bersalin yang dipenuhi banyak pasien hanya dua petugas yang jaga sehingga tidak memperhatikan pasien yang gawat seperti adiknya.
Dia berharap kejadian yang dialami adik iparnya tidak terulang kepada orang lain di rumah sakit tersebut, dan segera memperbaiki pelayanan sebagai hal utama dari rumah sakit.
"Alasan pegawainya bagi saya semuanya tidak masuk akal, dengan teknologi sekarang ini, jadi tidak ada bedanya dengan dukun beranak," ucap David.
"Saya mengkritisi rumah sakit tersebut bukan untuk memojokan apalagi merugikan, tapi kita memperbaiki pelayanan agar lebih baik dan harus menyiapkan persiapan agar tidak ada lagi korban seperti adik saya," ucapnya.
Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara, David berharap pemerintah dan pihak rumah sakit bisa menyediakan stok darah, sehingga sebelum terjadi hal yang sama bisa diantisipasi agar tidak ada korban jiwa.
Almarhum WP beserta bayinya akan dikebumikan di kediamannya besok Jumat (13/7/2018) di Lembang (Desa) Sadan Sangkaropi, Kecamatan Sadan.