Karena Dukung Jokowi di Pilpres 2019, Beginilah Hubungan TGB dengan Prabowo Sekarang
TGB menyatakan, apa yang ia sampaikan adalah semata-mata untuk kepentingan dan
TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) menghormati pernyataan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan politisi Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV, TGB mengaku sangat menghormati komentar Prabowo dan Mardani.
"Beliau tokoh-tokoh yang saya hormati, jadi saya sangat menghargai pandangan tokoh lainnya yang tersampaikan ke saya maupun yang tidak sampai ke saya, semua saya hormati," ujar TGB.
Saat ditanya hubungannya dengan Prabowo, TGB mengaku akan tetap bersilaturahmi.
"Kalau bahasanya ditinggalkan teman-teman, ya ngggak juga. Kalau saya meninggalkan teman-teman, ya tidak juga."
"Saya pikir, mereka merespon statement dan cuplikannya saja, pasti nanti ada perjumpaan dan silaturahmi, pandangan boleh berbeda, tapi silaturahmi harus tetap berjalan," ujar TGB.
Dukungan TGB Kepada Jokowi
Diberitakan sebelumnya pad Kompas TV, TGB telah memutuskan untuk mendukung Joko Widodo alias Jokowi bertarung pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI, tahun 2019.
Keputusan tersebut merupakan sikap pribadinya dan tidak mewakili pihak manapun.
TGB menyatakan, apa yang ia sampaikan adalah semata-mata untuk kepentingan dan kemaslahatan warga Nusa Tenggara Barat.
TGB mengaku, keputusan itu ia ambil setelah 4 tahun ia melihat adanya pecah belah umat, terutama pasca Pemilukada.
"Keputusan ini saya ambil setelah 4 tahun saya melihat, menilai, dan juga pasca Pemilukada serentak kemarin terutama. Saya melihat di beberapa daerah, pembelahan itu sudah begitu terasa."
"Jadi pembelahan antar umat ini luar biasa. Satu mengklaim dialah aspirasi umat dan yang lain bukan umat dan bahkan dengan narasi-narasi dan wacana yang merusak persaudaraan kita," kata TGB.
"Jadi pasca Pemilukada saya melihat wacana-wacana dan orasi yang dikembangkan, dan bahkan itu semakin mengkhawatirkan. Mengutip ayat-ayat perang seakan-akan 2019 itu kita akan perang kurusetra antara Pandawa dan Kurawa."
"Pilihan saya sebagai anak bangsa adalah diam atau bersuara, dan saya memilih untuk bersuara. Ini tidak ada kaitannya dengan jabatan apa-apa," tuturnya menambahkan.