Begini Pengakuan Nenek 55 Tahun Setiap Ditanya Tetangga Soal Hubungannya Dengan Driver Ojol

Laporan Wartawan Tribun Timur, Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM,SUNGGUMINASA - Menjalin kisah asmara terlarang, mungkin itulah yang membuat nenek DC (55) enggan membeberkan hubungannya dengan MA (35).

Hingga akhirnya nenek DC meninggal dunia, para tetangga hanya tahu jika keduanya hanyalah sebatas hubungan keluarga.

"Katanya keluarganya mantan suaminya (Alm Nenek DC). Tapi di istriku dia bilang sepupu satu kalinya," ujar Ibrahim Lemo tetangga korban saat didatangi Tribun Timur di Kelurahan Samata, Minggu (8/7/2018).

Nenek DC dikenal tertutup. Terkhusus untuk urusan asmaranya. Setiap kali tetangganya bertanya siapa sosok pria yang mengunjunginya itu, jawabannya hanya keluarga.

Terhitung sejak mulai kontrak di rumah tersebut, MA baru empat kali terlihat berkunjung.

Baca: Meninggal Usai Berhubungan dengan Driver Ojol, Nenek di Samata Ternyata Punya Riwayat Penyakit ini

"Kalau kata istri ku sering. Empat kali. Tapi kalau saya tidak terlalu tahu. Kan urusan pribadi begitu tidak bisa tong kita terlalu campuri. Ada batas-batasnya. Cuman memang saya biasa tanya kalau ketemu, siapa itu (MA). Ituji na bilang, sepupunya mantan suaminya," lanjutnya.

MA sendiri menurut keterangan polisi sudah memiliki istri.

Sementara nenek DC ditinggal mati suami dan hanya hidup bersama cucu.

Sebelum akhirnya meninggal usai berhubungan intim, nenek DC menelpon MA Jumat (6/72018) sore.

"Saya sempat dengar dia menelpon. Katanya 'sudah tiga hari ma disini kenapa datang temui ka'. Itu ucapannya di hp. Dengar ja juga itu laki-laki tanya sama siapa ki di rumah. Na bilang mi ini korban sama cucunya. Tapi saya tidak tahu kalau itu laki-laki na hubungi," ujarnya.

Antara pukul 17.00-17.30 wita, si MA datang. Motornya terparkir di belakang rumah korban. Tepat disamping rumah Ibrahim.

Baca: Meninggal Usai Kencani Drivel Ojol, Ini 4 Fakta Nenek 55 Tahun, No 2 Bertingkah Aneh

Pintu belakang selalu menjadi akses masuk MA setiap bertemu korban.

Keduanya masuk diikuti cucunya dan menutup pintu.

Setelah itu tak ada lagi suara ribut hingga Ibrahim keluar rumah usai magrib.