AAJI Prediksi Prospek Keagenan Asuransi Jiwa Tetap Potensial
Dalam jangka waktu setengah dekade atau lima tahun ke depan, peranan agen masih sangat dibutuhkan.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis prospek jalur keagenan di tahun ini masih potensial. Dalam jangka waktu setengah dekade atau lima tahun ke depan, peranan agen masih sangat dibutuhkan.
Ketua AAJI Sulsel, Andy Anwar dihubungi, Jumat (22/6/2018) menuturkan, peranan agen sangat diperlukan sebab masyarakat Indonesia masih membutuhkan tatap muka dalam membeli produk asuransi.
Dengan begitu, adanya pertemuan dengan agen juga diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Apalagi pertumbuhan jalur agen sampai saat ini masih mencatatkan kinerja positif. Kendati memang, merujuk data AAJI sampai kuartal pertama 2018, saluran keagenan berlisensi meningkat 4,9 persen menjadi 540.058 orang.
Namun masih lebih rendah dari pertumbuhan kanal bancassurance yang meningkat 5,9 persen menjadi 28.464 orang secara year on year (yoy).
"Lima tahun ke depan, kami yakin peranan agen masih besar, kendati ada kanal digital," kata Andy Anwar.
Tidak hanya itu, masyarakat masih membutuhkan penjelasan secara detail mengenai jenis dan manfaat produk asuransi yang dibutuhkan, tentunya oleh Agen yg bersertifikasi dan profesional.
"Dengan bertemu langsung, maka calon nasabah akan memiliki kesempatan bertanya secara detail dan Agen Asuransi akan memberikan penjelasan secara lengkap," katanya.
AAJI beserta pelaku asuransi jiwa akan terus berusaha untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bisnis asuransi. Seperti merekrut tenaga pemasar berlisensi yang handal dan berkualitas.
Di sisi lain, jalur bancassurance masih tumbuh lebih tinggi lantaran proses penjualan lebih mudah ketimbang agen yang harus berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya. Sehingga, penjualan lewat bank bisa lebih cepat dibanding agen. (*)