Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Jual Tertinggi Elpiji 3 Kg Rp 25 Ribu, Pertamina Stabilkan Harga Lewat Operasi Pasar

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII Sulawesi menggelar operasi pasar dengan menyalurkan tambahan 126 ribu tabung Elpiji 3 Kilogram

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Anita Kusuma Wardana

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII Sulawesi menggelar operasi pasar dengan menyalurkan tambahan 126 ribu tabung Elpiji 3 Kilogram (Kg) di 13 Kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Unit Manager Communication & CSR MOR VII, M Roby Hervindo dalam rilisnya, Selasa (19/6/2018) menuturkan, selain untuk menyalurkan tambahan pasokan Elpiji, operasi pasar yang digelar juga bertujuan untuk menstabilkan kembali harga jual Elpiji 3 Kg di tingkat pengecer yang telah melampaui HET di 13 Kabupaten tersebut.

“Berdasarkan pengecekan kami, harga jual tertinggi di tingkat pengecer sudah mencapai Rp 20 ribu-Rp 25 ribu. Melonjaknya harga di tingkat pengecer ini terjadi akibat rush buying atau pembelian dengan jumlah di atas normal oleh konsumen, sehingga konsumhsi meningkat tajam dan dimanfaatkan para pengecer untuk menaikan harga,” katanya.

Kenaikan konsumsi Elpiji telah diprediksikan sebelumnya, karenanya Pertamina memastikan stok Elpiji tersedia khususnya mendekati masa lebaran ini.

“Selama masa Satgas Ramadan dan Idul Fitri, Pertamina sebelumnya telah menambah pasokan Elpiji 3 Kg di 13 Kabupaten tersebut sebanyak 648 MT atau setara 216.000 tabung, dibandingkan konsumsi normal harian,” ujarnya.

Adapun untuk ketahanan stok Elpiji di Wilayah Sulsel dan Sulbar mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 9 hari ke depan.

Roby menambahkan, untuk menghindari pembelian di luar kewajaran ataupun penimbunan, pembelian Elpiji 3 kg dalam operasi pasar ini akan dibatasi maksimal 1 tabung per konsumen.

“Pembelian pun harus disertai dengan Kartu Keluarga (KK) dan pemilik KK tidak dapat diwakili, agar penyaluran elpiji subsidi kepada masyarakat miskin tepat sasaran dan merata,” katanya.

Selain itu, untuk mempermudah akses bagi masyarakat dalam mendapatkan Elpiji, selama masa Idul Fitri Pertamina telah mensiagakan sebanyak 43 agen siaga dan 221 pangkalan siaga dari total 44 agen dan 2.988 pangkalan yang tesebar di 13 kabupaten tersebut.

“Untuk memperoleh Elpiji 3 Kg, kami menghimbau agar masyarakat membelinya di pangkalan ataupun SPBU dengan stok tersedia dan harga yang sesuai HET setempat. Adapun untuk pasokan dan harga Elpiji di tingkat pengecer tidak dapat dikontrol Pertamina karena pengecer bukan lembaga penyalur resmi Pertamina,” ujar Roby.

Sesuai dengan peraturan pemerintah, tutur Roby, Elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan rentan miskin, serta usaha kecil menengah (UKM).

“Karenanya kami menghimbau bagi masyarakat yang mampu dan seharusnya tidak menggunakan Elpiji bersubsidi agar menggunakan Elpiji non subsidi yang telah disediakan Pertamina yakni Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg yang sudah tersedia,” tutur Roby.

Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menyampaikan informasi, keluhan ataupun masukan yang membangun atas pelayanan distribusi BBM dan Elpiji melalui Contact Pertamina di nomor 1-500-000 atau email pcc@pertamina.com.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kesetiaan masyarakat terhadap produk Pertamina. Pertamina akan terus senantiasa memenuhi kebutuhan konsumen dan meningkatkan kualitas pelayanan khususnya hingga masa Satgas Idul Fitri berakhir,” katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved